Jayapura (Antara Kalbar) - Untuk dapat berproduksi lagi, PT Freeport Indonesia (PTFI) masih menunggu rekomendasi tim investigasi independen bentukan pemerintah.

Kepala Teknik Tambang PTFI Nurhadi Sabirin dalam siaran persnya kepada Antara di Jayapura, Kamis, menyatakan, rekomendasi itu sendiri diharapkan dapat diterima tidak terlalu lama.

Sejak 31 Mei 2013, Tim Investigasi independen bentukan pemerintah telah mulai melakukan penyelidikan kecelakaan termasuk pemeriksaan penyanggaan batuan di area tambang bawah tanah.

"Kami terus memberikan dukungan kepada tim ini untuk kelancaran proses penyelidikan dan pemeriksaan keseluruhan area tambang PTFI yang rekomendasinya akan kami tindaklanjuti dengan serius," katanya.

Nurhadi menyebutkan perusahaan akan terus memfokuskan kegiatannya pada perawatan tambang yang disepakati baik di tambang terbuka maupun tambang bawah tanah untuk memastikan aspek kestabilan dan keselamatan sebelum dapat beroperasi kembali.

"Perusahaan saat ini terus melakukan evaluasi dan peninjuan lanjutan terkait aspek keselamatan dan keamanan area kerja," ujarnya.

Selain itu, lanjut Nurhadi pihaknya terus menekankan pentingnya keselamatan kerja, memastikan seluruh rekan kerja tetap fokus pada keselamatan kerja dan mematuhi semua ketentuan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) yang berlaku di area operasi PTFI agar terhindar dari kecelakaan kerja.

Sebelumnya, Inspektur Tambang dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menyelesaikan penyelidikan awal pada Fasilitas Pelatihan Tambang Bawah Tanah Big Gossan pada 23 Mei 2013 dan telah memberikan beberapa rekomendasi yang juga sedang dan sudah ditindaklanjuti oleh perusahaan. Hasil pemeriksaan tim internal menunjukan fasilitas utama di Tambang Bawah Tanah secara umum dinyatakan aman untuk digunakan.


Pewarta: Hendrina Dian Kandipi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013