Moskow (Antara/AFP) - Presiden Rusia Vladimir Putin yang secara berhati-hati mengumumkan bahwa ia dan istrinya yang telah dinikahi selama 30 tahun, bercerai, benar-benar mengguncang Rusia.

Pernikahannya dengan Lyudmila, mantan pramugari yang pendiam serta kurang suka diberitakan, mungkin sudah lama "mati" dan sudah lama pula menjadi bahan pembicaraan kasak-kusuk di kalangan elit maupun rakyat Rusia.

Tetapi langkah Kremlin yang secara resmi mengumumkan perceraian Putin telah mengobrak-abrik tabu mengenai pengungkapan kehidupan pribadi para pemimpin Rusia.

"Bagi Rusia, ini benar-benar fenomena yang tidak disangka-sangka. Lebih dari 200 tahun tidak ada pemimpin Rusia yang mengungkapkan kehidupan pribadinya," kata Olga Kryshtanovskaya, seorang sosiolog ternama yang mempelajari para elit negeri itu.

Dengan perkecualian terhadap mendiang istri kepala negara Soviet terakhir, Mikhail Gorbachev, Raisa, pasangan pemimpin Soviet itu diharapkan menjadi latar belakang.

Drama kehidupan pribadi para pemimpin Kremlin diharapkan terus dijaga rapat-rapat dari sorotan umum.

Pernikahan yang berbahagia dari pemimpin Revolusi Bolshevik, Vladimir Lenin dengan kamerad Nadezhda Krupskaya merupakan fakta yang tidak terbantahkan di Soviet-Rusia.

Sebagian orang Rusia mengetahui kisah romantis Lenin dengan seorang perempuan menikah, Inessa Armand.

Kehidupan pribadi para tsar Rusia juga dijaga ketat sebelum revolusi Oktober 1917.

Tsar Nicholas II digambarkan sebagai suami dan ayah yang setia, meskipun hubungannya dengan penari balet Mathilda Kshesinskaya sebelum menikah dengan Alexandra, diketahui secara luas.

Kasak-kusuk sejak lama beredar mengenai dugaan Putin mempunyai hubungan dengan pesenam peraih medali Olimpiade, Alina Kabayeva, bahkan beberapa kabar menyebutkan mereka mempunyai anak.

Namun setelah koresponden Moskovsky melaporkan pada 2008 bahwa Putin secara sembunyi-sembunyi bertunangan dengan Kabayeva, pemilik media itu Alexander Lebedev mencabut berita tersebut dan menutup surat kabarnya.

Kehidupan pribadi Putin menjadi rahasia yang sangat utama.

Selama bertahun-tahun Putin biasanya tampil dalam acara resmi termasuk kunjungan kenegaraan, seorang diri, meskipun pada acara-acara yang mengharapkan kehadiran Ibu Negara.

Para wartawan setia yang mengikuti perjalanan Putin, tidak mengangkat masalah tersebut.

"Kini sudah jelas, kenapa pasangan presiden tidak menjalankan peran sebagai Ibu Negara. Semua orang akan membahas sikap dingin kedua pasangan itu, dan ini akan mencederai citra kepala negara yang baru terpilih," tulis laman berita liberal Slon.ru.

Bagi kebanyakan orang Rusia, pengumuman pada Kamis malam itu mempertegas keadaan yang sudah mereka ketahui sejak lama.

"Bahwa pernikahan ini sudah lama cuma terjadi di atas kertas, saya yakin 200 persen," kata analis keuangan Anastasia Yelisyonkova.

"Ketika kepala negara tampil seorang diri dalam acara-acara resmi, pasti ada sesuatu."

Banyak pengamat di Rusia meragukan bahwa pengakuan perceraian Putin itu bisa dilakukan di Rusia.

Krystanovskaya mengatakan bahwa orang Rusia ingin mengetahui, apakah kepala negara berusia 60 tahun itu akan menikah lagi atau akan terus sendiri.

Apabila ia mengikat hubungan dengan perempuan muda, mungkin tidak akan berjalan baik bagi para pemilih konservatif, sedangkan bila ia tetap menduda, mungkin akan mendorong penurunan peringkatnya.

"Banyak orang berpikir: Ia sama seperti kita. Kehidupan pribadinya tidak berjalan baik. Ia juga manusia," kata Kryshtanovskaya, yang sampai saat ini masih menjadi anggota dari partai yang berkuasa United Rusia.

"Tentu saja saya melihat pria ini tidak mempunyai pernikahan yang bahagia. Matanya menggambarkan kesedihan."

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013