Pontianak (Antara Kalbar) - Puluhan mahasiswa Kalimantan Barat dari berbagai organisasi, Senin, melakukan demo menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi.
"Kami mahasiswa Kalbar, secara bulat menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi," kata Koordinator Demo, Yunus saat melakukan orasinya di depan gedung DPRD Provinsi Kalbar, Jalan Ahmad Yani Pontianak.
Puluhan mahasiswa Kalbar sebelumnya melakukan orasi di kawasan Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak, setelah puas menyampaikan orasinya, mereka melanjutkan aksinya di gedung DPRD Provinsi Kalbar dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer dari tempat semula.
Puluhan mahasiswa Kalbar dalam orasinya menuntut, pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, meminta pemerintah mencari alternatif lain selain menaikkan harga BBM bersubsidi, dan menuntut peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Yunus menyatakan, kekecewaannya karena saat menyampaikan orasinya di depan gedung DPRD Provinsi Kalbar, tidak ada satupun anggota DPRD provinsi itu yang menerimanya.
Aksi saling dorong juga mewarnai demo mahasiswa Kalbar yang menolak rencana pemerintah untuk menaikkan BBM bersubsidi, tetapi tidak sampai terjadi insiden kekerasan.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Mukson Munandar menyatakan, pihaknya menurunkan sebanyak 1.300 personel polisi dalam mengamankan aksi demo menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Petugas sebanyak itu, tidak semuanya kami turunkan, tetapi disiagakan, apabila memang diperlukan maka siap diturunkan demi menjaga keamanan dan kelancaran demo tersebut," ungkapnya.
Selain itu, Polda Kalbar juga telah menempatkan minimal dua petugas kepolisian di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). "Penempatan petugas di SPBU hanya menjaga ketertiban arus lalu lintas di sekitar SPBU dan menjaga keamanan saja," kata Mukson.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami mahasiswa Kalbar, secara bulat menolak rencana pemerintah yang akan menaikkan harga BBM bersubsidi," kata Koordinator Demo, Yunus saat melakukan orasinya di depan gedung DPRD Provinsi Kalbar, Jalan Ahmad Yani Pontianak.
Puluhan mahasiswa Kalbar sebelumnya melakukan orasi di kawasan Bundaran Digulis Universitas Tanjungpura Pontianak, setelah puas menyampaikan orasinya, mereka melanjutkan aksinya di gedung DPRD Provinsi Kalbar dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer dari tempat semula.
Puluhan mahasiswa Kalbar dalam orasinya menuntut, pemerintah membatalkan rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, meminta pemerintah mencari alternatif lain selain menaikkan harga BBM bersubsidi, dan menuntut peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dalam kesempatan itu, Yunus menyatakan, kekecewaannya karena saat menyampaikan orasinya di depan gedung DPRD Provinsi Kalbar, tidak ada satupun anggota DPRD provinsi itu yang menerimanya.
Aksi saling dorong juga mewarnai demo mahasiswa Kalbar yang menolak rencana pemerintah untuk menaikkan BBM bersubsidi, tetapi tidak sampai terjadi insiden kekerasan.
Sementara itu, Kepala Bidang Humas Kepolisian Daerah Kalbar Mukson Munandar menyatakan, pihaknya menurunkan sebanyak 1.300 personel polisi dalam mengamankan aksi demo menolak rencana kenaikan harga BBM bersubsidi.
"Petugas sebanyak itu, tidak semuanya kami turunkan, tetapi disiagakan, apabila memang diperlukan maka siap diturunkan demi menjaga keamanan dan kelancaran demo tersebut," ungkapnya.
Selain itu, Polda Kalbar juga telah menempatkan minimal dua petugas kepolisian di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU). "Penempatan petugas di SPBU hanya menjaga ketertiban arus lalu lintas di sekitar SPBU dan menjaga keamanan saja," kata Mukson.
(A057)
Editor : Admin Antarakalbar
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013