Sekadau (Antara Kalbar) - Wakil Bupati Sekadau Rupinus didampingi istri Kristina Rupinus menutup secara resmi kegiatan Festival Budaya Bumi Lawang Kuari IV Tahun 2013 yang dipisatkan di lapangan E.J Lantu, Jalan Sanggau-Sekadau pada Sabtu (29/6), malam kemarin.

Tampak hadir sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah kabupaten sekadau, dia ntaranya asisten bidang administrasi dan umum setda kabupaten Sekadau Khandra Asmarahady, Wakapolres Sekadau Kompol Yohanes Suhardi, para camat dan kepala desa se-kabupaten sekadau, serta para tokoh masyarakat dan peserta FBBLK.

Acara penutupan FBBLK yang berlangsung selama tiga hari pada tanggal 27-29 Juni 2013 itu dibagi dalam tiga sesi, yakni sesi yang pertama acara seremonial penutupan, sesi kedua penampilan dari masing-masing kontingen yang berhasil menjadi juara satu dari kategori tari kreasi Dayak dan Melayu, kemudian penampilan dari kreasi lagu daerah Dayak dan Melayu serta parade singkat bujang dan dara pariwisata dan sesi yang terakhir yaitu  pembagian hadiah bagi para pemenang.

Suasana lapangan E.J Lantu yang berada di tengah jantung kota Sekadau nampak ramai diserbu masyarakat Kabupaten Sekadau guna menyaksikan acara dan pameran FBBLK itu. Wakil bupati dan rombonbgan disambut dengan tarian kolosal Tionghoa Dayak Melayu atau yang biasa mereka sebut  Tidayu dari kontingen kecamatan Nanga Taman.

Tarian kolosal yang menampilkan tiga etnis ini cukup memukau para penonton dan tamu undangan yang hadir di lapangan EJ lantu.

Ketua Panitia Safarani yang juga Sekretaris Dinas Perhubungan Telekomunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sekadau dalam laporannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung terlaksananya kegiatan FBBLK ini terlebih kepada semua kontiengen dari tujuh kecamatan.

“Saya berpesan jangan jera dengan kegiatan yang kami laksanakan ini, kami menyadari bahwa kegiatan kami ini masih banyak yang kurang, untuk itu atas nama kepala dinas dan seluruh staf kami menyampaikan permohonan maaf jika dalam pelayanan kami tidak meuaskan para kontingen,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Bupati Sekadau Rupinus dalam sambutannya berpesan kepada Dinas Perhubungan Telekomunikasi, Informatika, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sekadau agar lebih  inovatif dan kreatif dalam mengemas kegiatan seperti ini, dan menjadikanya sebagai daya tarik wisata kabupaten Sekadau.

“Saya juga memberikan apresiasi yang setulus-tulusnya kepada panitia dan peserta FBBLK atas terselengaranya kegiatan ini. Saya berharap agenda ini dapat menjadi sarana yang tepat bagi putra putri kabupaten Sekadau untuk berkreasi  mempromosikan kebudayaan, pariwisata dan seni sampai  ke dunia luar,” ujarnya.

Dikatakan dia, budaya daerah yang masih hidup dan berkembang di tengah tengah masyarakat hendaknya dapat selalu dikemas dalam nuansa serta kreasi yang dikembangkan kearah yang lebih baik sehingga terciptanya  seni yang dinamis dan mampu bersaing di tengah era globalisasi saat ini dimana budaya dan seni dari luar  merambah masuk dengan bebas melalui tehnologi, informasi, media massa dan media electronic. Dengan masuknya budaya dan seni dari luar tersebut tidak bisa kita hambat, dengan demikian memerlukan upaya keras semua pihak dalam menyaring, memilih ketahanan budaya yang sudah terbentuk sejak dahulu.

“Kita menyadari bahwa potensi aset adat istadat dan nilai budaya masyarakat dewasa ini sangat besar, namun belum didayagunakan secara optimal. Seperti yang disampaikan oleh bapak bupati pada acara pembukaan fbblk yang lalu, dimana salah satu hambatan yang membuat kurang tereksposnya potensi wisata bumi lawang kuari di kota kabupaten sekadau tersebut yakni masalah infrastruktur dasar. Padahal jika dikemas dengan baik, dapat meningkatkan ekonomi masyarakat secara nyata,” ujar wabup menutup sambutannya. Usai memberikan sambutan wakil bupati didaulatkan memukul gong sebanyak tujuh kali tanda FBBLK ditutup.

(Humas Pemkab Sekadau)

Pewarta: Hartono*

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013