Pontianak(Antara Kalbar) - Gubernur Kalimantan Barat Cornelis mendorong kemandirian pangan hingga tingkat desa dengan menggandeng TNI, terutama dari Angkatan Darat karena menyangkut ketahanan Negara.
"Dengan melibatkan tentara, yakni tingkat bintara pembina desa (Babinsa), maka dapat diketahui berapa logistik pangan yang tersedia hingga di desa," ujar Cornelis saat peringatan Hari Krida Pertanian, Koperasi, Keluarga, Lingkungan Hidup, Pangan sedunia, dan Menanam Pohon Sedunia sekaligus Pesta Petani, yang dipusatkan di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak, Senin.
Menurut dia, dalam kondisi tertentu seperti perang, pasokan terhadap logistik pangan dan persenjataan memegang peranan penting.
Ia mengakui, butuh kerja keras untuk mengubah pola pikir masyarakat di Kalbar agar mau memanfaatkan lahan yang masih sangat luas.
Cornelis melanjutkan, Pulau Jawa dikenal sebagai lumbung pangan terutama beras. Namun saat ini, kondisinya sudah sangat padat. "Lebih dari 100 juta jiwa penduduk, sehingga lahan yang tersisa untuk menanam semakin sedikit," kata dia.
Sementara itu, ia mengingatkan, kondisi alam semakin sulit ditebak. Hal itu dipengaruhi karena pemanasan global. "Ini mempengaruhi hasil tanaman pertanian. Sementara, jumlah manusia terus bertambah," kata Cornelis.
Permasalahan yang semakin mengancam adalah kemampuan untuk menyediakan kebutuhan pangan bagi seluruh umat manusia. "Kalau tidak ditangani secara sungguh-sungguh, dapat mengancam kestabilan suatu bangsa," ucapnya, mengingatkan.
Ia juga mengritisi sikap pemerintah yang terkesan biasa-biasa saja dalam menangani krisis pangan dunia. "Katanya krisis pangan dunia, tetapi `action` biasa-biasa saja," katanya, menegaskan.
Ia mencontohkan untuk tenaga penyuluh pertanian yang hingga kini jumlahnya semakin sedikit. Padahal, pemerintah daerah sudah kerap mengusulkan ke pusat agar ada penambahan melalui proses rekrutmen pegawai negeri sipil.
"Tetapi kita tetap harus bersama, bukan semata-mata kerja pemerintah daerah semata," ujarnya.
Gubernur Cornelis melanjutkan, ketahanan pangan akan berhasil kalau diimbangi dengan pengendalian penduduk melalui program KB. "Silahkan menanam pohon sebanyak-banyaknya untuk ketahanan pangan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Asal jangan tanam yang dipanen dalam 9 bulan 10 hari, boleh bertanam itu tetapi harus pakai alat kontrasepsi," kata dia.
(T011/C004)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013