Banda Aceh (Antara Kalbar) - Ratusan korban gempa di Aceh Tengah masih mendapat perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Datu Beru Takengon, Selasa.

"Ratusan orang korban gempa dirawat di rumah sakit, dan sebagian perawatan dilakukan di ruang terbuka," kata salah seorang warga Takengon,Iwan Bahagia  yang dihubungi dari Banda Aceh, Selasa sore.

Gempa berkekuatan 6,2 Skala Richter menguncang Kabupaten Bener Meriah dan Aceh Tengah sekitar pukul 14.37 WIB itu juga mengakibatkan terganggunya jaringan komunikasi ke wilayah tersebut.

Kabag humas dan protokol Sekdakab Aceh Tengah Mustafa Kamal menyebutkan daerahnya terparah kerusakan akibat gempa. Namun pemerintah akan terus melakukan pendataan.

BPBD Bener Meriah melaporkan korban akibat gempa lima orang luka-luka dan telah dirawat di rumah sakit terdekat. Dan 10 unit rumah rusak.

BPBD Bener Meriah terus memantau perkembangan dan mendata jumlah korban serta kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa.

Seorang aktivis LSM Redelong Institute, Fakhruddin  mengatakan seorang anak yang belum diketahui identitasnya meninggal dunia akibat rumahnya tertimbun longsor.

Sedikitnya 20 warga Bener Meriah dirawat di puskesmas Lampahan karena luka ringan dan berat akibat tertimpa bangunan rubuh karena gempa.

Warga korban gempa penduduk Lampahan, Fakhruddin mengatakan kini mengungsi ke masjid terdekat. Di Lampahan tujuh rumah penduduk rubuh akibat gempa.

Sementara jalan kawasan Simpang Tritit ke Langkahan mengalami longsor.

(A.F. Firman)

Pewarta: Azhari

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013