Banda Aceh (ANTARA) - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman menyatakan terus menghidupkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) sebagai upaya menurunkan angka kemiskinan di ibu kota Provinsi Aceh itu.
"Dalam rangka menurunkan angka kemiskinan ini, kita mulai dengan menghidupkan berbagai dunia usaha, terutama UMKM," kata Aminullah Usman, di Banda Aceh, Minggu.
Aminullah menyebutkan, angka kemiskinan di Banda Aceh mengalami penurunan jika dilihat dari beberapa tahun lalu. Di mana, pada 2017 lalu sebesar 7,48 persen, kemudian pada 2020 turun menjadi 6,9 persen.
"Angka kemiskinan di Banda Aceh terus mengalami penurunan, ini kita harapkan bisa dipertahankan, dan bahkan masih mungkin kita turunkan lagi tahun ini," ujarnya.
Aminullah menyampaikan, dalam upaya menurunkan angka kemiskinan ini, Pemerintah Banda Aceh telah memberikan dukungan kepada pelaku UMKM dengan mendirikan lembaga peminjaman modal PT Mahirah Muamalah Syariah.
"Lalu, di masa pandemi COVID-19 ini kita juga memberikan dukungan terhaap usaha dengan menyerahkan peralatan kerja serta tambahan modal, walaupun dalam jumlah kecil," kata Aminullah.
Aminullah menuturkan, turunnya angka kemiskinan tersebut membuat kenaikan indeks pembangunan manusia (IPM) di Banda Aceh juga naik menjadi 85,41 persen.
"Angka IPM ini merupakan yang terbaik nomor dua tingkat nasional dari 514 kabupaten/kota se Indonesia, di bawah Yogyakarta," ujarnya.
Aminullah menyebutkan, sejauh ini jumlah UMKM di Banda Aceh juga terus bertambah mencapai 82 persen terhitung sejak 2017 hingga 2021.
"Pada 2017 lalu jumlah UMKM kita hanya 8.550 usaha, dan sekarang menjadi 15.600 UMKM sampai dengan Juni 2021," kata mantan Direktur Bank Aceh itu.
Aminullah menambahkan bahwa pemerintah akan terus menggerakkan UMKM terutama dalam bidang kuliner, souvenir dan berbagai aktivitas lainnya seperti maksimalkan pasar terpadu guna membangkitkan dunia usaha serta menambahkan peluang kerja.