Jakarta (Antara Kalbar) - Universitas Terbuka memperkenalkan sistem pembelajaran jarak jauh antara mahasiswa dan dosen melalui jaringan internet atau online.

"Istilah jarak jauh mengandung pengertian adanya jarak antara belajar dan yang diajar. Jarak ini dijembatani dengan media yang khusus dikembangkan untuk sistem belajar jarak jauh," ujar Rektor Universitas Terbuka Tian Belawati dalam sambutannya pada acara Seminar Sumber Daya Manusia di Jakarta, Rabu.

Tian mengemukakan, dengan sistem pembelajaran jarak jauh, setiap masyarakat dapat mengikuti pembelajaran tanpa terbatas ruang, waktu, termasuk kesibukan pekerjaan.

"Dengan kemajuan teknologi informasi, tidak ada lagi alasan bagi siapapun, termasuk para profesional, untuk terhenti menuntut ilmu dan memperbaharui kapasitas dirinya sendiri secara berkelanjutan," ujar Tian.

Pembantu Rektor IV Bidang kerja sama UT Mohamad Yunus mengatakan, sistem pembelajaran jarak jauh dan terbuka membuat mahasiswa dapat menentukan sendiri waktu kuliah mereka yang dapat disesuaikan dengan waktu bekerja.

"Mahasiswa yang menentukan sendiri bahan ajar dan waktu belajar mereka. Selain secara online, mahasiswa juga bisa mengikuti pembelajaran tatap muka yang disediakan," ujar Yunus.

Salah satu keunggulan pembelajaran jarak jauh, lanjut Yunus, adalah bersifat "low cost" atau minim biaya, sehingga dapat menjangkau berbagai lapisan masyarakat di Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan dengan biaya terjangkau.

Sementara itu, Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UT Daryono mengatakan, mahasiswa yang mengikuti pembelajaran jarak jauh secara online, perlu berdisiplin diri agar proses belajar mengajar dapat berlangsung secara maksimal.

"Hal yang penting menjadi tuntutan dalam pembelajaran jarak jauh adalah harus berdisiplin diri, memiliki kemauan dan motivasi yang baik," ujar Daryono.

Terkait teknologi yang digunakan UT dalam pembelajaran tebuka, Daryono mengemukakan bahwa akses yang digunakan sangat mudah dan ramah bagi generasi masa kini yang dekat dengan internet.

Menurut Daryono, sistem pembelajaran jarak jauh ini juga digunakan di beberapa negara, seperti Inggris, Taiwan dan Hong Kong.

"Kami juga sudah mengadopsi beberapa bahan ajar dari `British Open University` untuk mengembangkan materi, karena mudah diakses dan bebas biaya. Jadi kamii tinggal menerjemahkannya," kata Daryono.

Pewarta:

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013