Bekasi (Antara Kalbar) - Muhlih (55) penyandang disabilitas sejak lahir akhirnya bisa mendengar setelah mendapatkan alat bantu dengar yang diberikan Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri.
Alat bantu dengar dan tongkat diberikan Mensos saat meninjau kediaman Muhlih di Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede Bekasi Jawa Barat, Minggu.
Sejak lahir Muhlih menjadi tuna netra, tuna wicara dan tuna grahita sehingga kesehariannya hanya dihabiskan di rumah diurus oleh oleh adik bungsunya Abdul Rosyid (29) setelah kedua orang tua mereka meninggal.
Muhlih tertawa bahagia setelah dipasangkan alat bantu dengar, sementara Abdul Rosyid menangis terharu karena kakak keduanya akhirnya bisa mendengar.
"Senang sekali bisa mendengar untuk pertama kali, dari tadi tertawa terus" kata Mensos sambil tertawa.
Menurut Abdul Rosyid, untuk makan sehari-hari mereka berdua mendapatkannya dari saudara-saudara yang lain dan juga para tetangga sebab pendapatan Abdul Rosyid dari kerja serabutan tidak mencukupi.
"Selama ini kakak saya tidak keluar rumah karena tidak punya alat bantu dan sulit berjalan," kata Abdul.
Mensos Salim Segaf Al Jufri mengatakan, agar tetangga dan keluarga untuk peduli kepada warga lain yang membutuhkan seperti penyandang disabilitas.
"Kalau ada yang begini tidak usah menunggu berbulan-bulan, secepatnya keluarga terutama membantu," kata Mensos.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Alat bantu dengar dan tongkat diberikan Mensos saat meninjau kediaman Muhlih di Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondok Gede Bekasi Jawa Barat, Minggu.
Sejak lahir Muhlih menjadi tuna netra, tuna wicara dan tuna grahita sehingga kesehariannya hanya dihabiskan di rumah diurus oleh oleh adik bungsunya Abdul Rosyid (29) setelah kedua orang tua mereka meninggal.
Muhlih tertawa bahagia setelah dipasangkan alat bantu dengar, sementara Abdul Rosyid menangis terharu karena kakak keduanya akhirnya bisa mendengar.
"Senang sekali bisa mendengar untuk pertama kali, dari tadi tertawa terus" kata Mensos sambil tertawa.
Menurut Abdul Rosyid, untuk makan sehari-hari mereka berdua mendapatkannya dari saudara-saudara yang lain dan juga para tetangga sebab pendapatan Abdul Rosyid dari kerja serabutan tidak mencukupi.
"Selama ini kakak saya tidak keluar rumah karena tidak punya alat bantu dan sulit berjalan," kata Abdul.
Mensos Salim Segaf Al Jufri mengatakan, agar tetangga dan keluarga untuk peduli kepada warga lain yang membutuhkan seperti penyandang disabilitas.
"Kalau ada yang begini tidak usah menunggu berbulan-bulan, secepatnya keluarga terutama membantu," kata Mensos.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013