Palangka Raya (Antara Kalbar) - Ruas jalan Trans-Kalimantan Poros Tengah di Desa Patas Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, terancam putus akibat ruas jalan longsor karena dalam beberapa hari terakhir hujan melanda kawasan tersebut.
Pemantauan Antara di lokasi kejadian di kawasan longsor, Desa Patas, Kabupaten Barito Selatan, ruas jalan yang longsor sekitar 25 meter dengan kedalaman 20 meter di Kilometer 89 Jalan Negara Muara Teweh-Banjarmasin, Sabtu.
Akibat jalan longsor yang terjadi pada hari Kamis (11/7) itu ruas jalan beraspal longsor hanya sekitar 30 sentimeter tersisa sehingga para pengguna jalan transportasi yang menghubungkan Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya untuk keluar daerah ke Palangka Raya dan Banjarmasin, terganggu.
Untuk membantu lancarnya transportasi itu, sejumlah pekerja menggunakan satu unit alat berat berupaya membuat jalan baru di samping jalan yang longsor. Namun, upaya itu membuat jalan rusak sehingga kendaraan, terutama truk bertonase besar, sering amblas.
"Saya tertahan untuk melewati jalan yang longsor memakan waktu sekitar 14 jam lebih karena terjebak antrean sejak pukul 06.00 WIB dan baru bisa lewat pada 14.30 WIB," kata Romansyah Bagan, warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, yang mau ke Banjarmasin.
Panjangnya antrean, khususnya mobil roda empat dan lebih, dari arah Ampah Kabupaten Barito Timur menuju Kabupaten Barito Utara mencapai 3 kilometer dan arah sebaliknya kurang lebih 1 kilometer.
Bagi pengguna sepeda motor tidak jadi masalah. Namun, mereka harus ekstra hati-hati karena ruas jalan yang licin karena berlumpur.
"Saat ini, memang sedang dilakukan penimbunan di ruas jalan yang baru itu. Namun, kalau hujan dikhawatirkan akan terjadi kubangan lumpur dan membuat jalan amblas," katanya.
Sopir Sahedon mengatakan bahwa kendaraan kalau lewat dibantu alat berat karena jika tidak dibantu, tidak bisa melintas. Apalagi, pinggir jalan sudah terkikis pengaruh longsor terjadi beberapa hari lalu.
"Bila tidak cepat ditangani, jalan antarnasional ini yang penangannnya oleh pihak Provinsi Kalimantan Tengah terancam terputus dan kendaraan sudah tidak bisa lewat," ujar dia.
Ruas jalan negara yang melintasi kota Puruk Cahu-Muara Teweh-Ampah-Buntok-Banjarmasin dan Palangka Raya menjadi satu-satunya akses menuju kawasan DAS Barito bagian utara. Mobilitas angkutan barang dan orang setiap hari selalu padat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Pemantauan Antara di lokasi kejadian di kawasan longsor, Desa Patas, Kabupaten Barito Selatan, ruas jalan yang longsor sekitar 25 meter dengan kedalaman 20 meter di Kilometer 89 Jalan Negara Muara Teweh-Banjarmasin, Sabtu.
Akibat jalan longsor yang terjadi pada hari Kamis (11/7) itu ruas jalan beraspal longsor hanya sekitar 30 sentimeter tersisa sehingga para pengguna jalan transportasi yang menghubungkan Kabupaten Barito Utara dan Murung Raya untuk keluar daerah ke Palangka Raya dan Banjarmasin, terganggu.
Untuk membantu lancarnya transportasi itu, sejumlah pekerja menggunakan satu unit alat berat berupaya membuat jalan baru di samping jalan yang longsor. Namun, upaya itu membuat jalan rusak sehingga kendaraan, terutama truk bertonase besar, sering amblas.
"Saya tertahan untuk melewati jalan yang longsor memakan waktu sekitar 14 jam lebih karena terjebak antrean sejak pukul 06.00 WIB dan baru bisa lewat pada 14.30 WIB," kata Romansyah Bagan, warga Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, yang mau ke Banjarmasin.
Panjangnya antrean, khususnya mobil roda empat dan lebih, dari arah Ampah Kabupaten Barito Timur menuju Kabupaten Barito Utara mencapai 3 kilometer dan arah sebaliknya kurang lebih 1 kilometer.
Bagi pengguna sepeda motor tidak jadi masalah. Namun, mereka harus ekstra hati-hati karena ruas jalan yang licin karena berlumpur.
"Saat ini, memang sedang dilakukan penimbunan di ruas jalan yang baru itu. Namun, kalau hujan dikhawatirkan akan terjadi kubangan lumpur dan membuat jalan amblas," katanya.
Sopir Sahedon mengatakan bahwa kendaraan kalau lewat dibantu alat berat karena jika tidak dibantu, tidak bisa melintas. Apalagi, pinggir jalan sudah terkikis pengaruh longsor terjadi beberapa hari lalu.
"Bila tidak cepat ditangani, jalan antarnasional ini yang penangannnya oleh pihak Provinsi Kalimantan Tengah terancam terputus dan kendaraan sudah tidak bisa lewat," ujar dia.
Ruas jalan negara yang melintasi kota Puruk Cahu-Muara Teweh-Ampah-Buntok-Banjarmasin dan Palangka Raya menjadi satu-satunya akses menuju kawasan DAS Barito bagian utara. Mobilitas angkutan barang dan orang setiap hari selalu padat.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013