Sungai Raya (Antara Kalbar) - Sejumlah pengguna jasa penerbangan di Bandara Supadio Pontianak mengaku kecewa dengan mahalnya harga tiket pesawat yang dijual beberapa maskapai penerbangan. Bahkan anehnya ada calo menjual tiket pesawat sampai Rp 2 juta.
"Sepertinya sekarang maskapai penerbangan sudah tidak lagi menerapkan harga tiket terendah dan tertinggi seperti yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Hendi, salah seorang pengguna jasa penerbangan, saat ditemui di bandara Supadio Pontianak, Kamis.
Ia menambahkan, saat ini harga tiket sudah mencapai Rp2 juta lebih. "Kalau mau berangkat menggunakan pesawat kita harus mengeluarkan uang yang sangat besar," katanya.
Menurutnya, semua tiket yang dijual maskapai penerbangan saat ini habis terjual. Bahkan, dia mengaku sudah memesan tiket sejak tiga hari lalu, namun kuota penerbangan semua maskapai kosong.
"Jadi saya coba langsung datang ke Supadio untuk membeli tiket di sini. Namun, tetap saja tidak ada tiket," tuturnya.
Anehnya, lanjut Hendi, saat loket tiket yang disediakan maskapai penerbangan di bandara kehabisan tiket, banyak calo yang justru menawarkan dengan harga hingga Rp2 juta.
"Jelas ini aneh, karena loket kehabisan tiket, malah calo yang banyak jual tiket," kata dia lagi.
Hendi mempertanyakan, bagaimana dengan aturan penerbangan yang mewajibkan penumpang harus menggunakan nama sesuai KTP saat membeli tiket, jelas ini tidak diterapkan di Pontianak.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Dinas Operasional Penerbangan PT Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani menyatakan saat ini harga tiket memang sulit untuk dikendalikan.
Karena antara permintaan dengan ketersediaan kursi penerbangan sudah tidak seimbang.
"Itu bisa menjadi salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat, terlebih menjelang Lebaran, peningkatan penumpang sudah terasa sejak beberapa hari lalu," katanya.
Untuk mengantisipasi mahalnya harga tiket tersebut pihak PT Angkasa Pura II juga sudah mewanti-wanti kepada setiap maskapai untuk mematuhi harga batas atas dan bawah yang ditetapkan oleh dinas perhubungan.
Namun, saat ditanya mengenai banyaknya calo tiket berkeliaran di bandara Supadio, Usmulyani menyatakan calo memang tidak bisa dipungkiri masih ada di Supadio. Namun itu dapat dicegah jika setiap maskapai penerbangan menerapkan penggunaan nama sesuai KTP kepada konsumen.
"Dari Angkasa Pura sendiri sudah mewanti-wanti pihak maskapai penerbangan untuk melakukan apa yang menjadi ketentuan penerbangan, karena PT Angkasa Pura II hanya sebagai fasilitator," katanya.
Sedangkan yang melakukan pengecekan nama pada tiket dan registrasi penumpang itu dilakukan oleh maskapai penerbangan itu sendiri.
Untuk mencegah hal itu terus berlanjut, Usmulyani mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan razia bersama pihak kepolisian bandara dan Polda Kalbar.
Sementara itu, Barda, dari Lion Air Pontianak mengatakan harga tiket tertinggi saat ini hanya Rp1,1 juta. Kalaupun ada yang menjual lebih tinggi dari harga tersebut dia menyatakan itu bukan harga resmi dari Lion Air.
"Makanya kita imbau penumpang jangan membeli tiket di tempat tidak resmi," katanya.
Jika ada calo yang menawarkan tiket di bandara, maka hendaknya tidak dibeli dan sebaiknya tunggu saja sampai ada tiket, karena kita juga tidak bisa mencegah calo untuk berjualan di bandara, yang namanya sama-sama cari uang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Sepertinya sekarang maskapai penerbangan sudah tidak lagi menerapkan harga tiket terendah dan tertinggi seperti yang ditetapkan oleh pemerintah," kata Hendi, salah seorang pengguna jasa penerbangan, saat ditemui di bandara Supadio Pontianak, Kamis.
Ia menambahkan, saat ini harga tiket sudah mencapai Rp2 juta lebih. "Kalau mau berangkat menggunakan pesawat kita harus mengeluarkan uang yang sangat besar," katanya.
Menurutnya, semua tiket yang dijual maskapai penerbangan saat ini habis terjual. Bahkan, dia mengaku sudah memesan tiket sejak tiga hari lalu, namun kuota penerbangan semua maskapai kosong.
"Jadi saya coba langsung datang ke Supadio untuk membeli tiket di sini. Namun, tetap saja tidak ada tiket," tuturnya.
Anehnya, lanjut Hendi, saat loket tiket yang disediakan maskapai penerbangan di bandara kehabisan tiket, banyak calo yang justru menawarkan dengan harga hingga Rp2 juta.
"Jelas ini aneh, karena loket kehabisan tiket, malah calo yang banyak jual tiket," kata dia lagi.
Hendi mempertanyakan, bagaimana dengan aturan penerbangan yang mewajibkan penumpang harus menggunakan nama sesuai KTP saat membeli tiket, jelas ini tidak diterapkan di Pontianak.
Sementara di tempat terpisah, Kepala Dinas Operasional Penerbangan PT Angkasa Pura II cabang Bandara Supadio Pontianak, Syarif Usmulyani menyatakan saat ini harga tiket memang sulit untuk dikendalikan.
Karena antara permintaan dengan ketersediaan kursi penerbangan sudah tidak seimbang.
"Itu bisa menjadi salah satu penyebab mahalnya harga tiket pesawat, terlebih menjelang Lebaran, peningkatan penumpang sudah terasa sejak beberapa hari lalu," katanya.
Untuk mengantisipasi mahalnya harga tiket tersebut pihak PT Angkasa Pura II juga sudah mewanti-wanti kepada setiap maskapai untuk mematuhi harga batas atas dan bawah yang ditetapkan oleh dinas perhubungan.
Namun, saat ditanya mengenai banyaknya calo tiket berkeliaran di bandara Supadio, Usmulyani menyatakan calo memang tidak bisa dipungkiri masih ada di Supadio. Namun itu dapat dicegah jika setiap maskapai penerbangan menerapkan penggunaan nama sesuai KTP kepada konsumen.
"Dari Angkasa Pura sendiri sudah mewanti-wanti pihak maskapai penerbangan untuk melakukan apa yang menjadi ketentuan penerbangan, karena PT Angkasa Pura II hanya sebagai fasilitator," katanya.
Sedangkan yang melakukan pengecekan nama pada tiket dan registrasi penumpang itu dilakukan oleh maskapai penerbangan itu sendiri.
Untuk mencegah hal itu terus berlanjut, Usmulyani mengatakan, dalam waktu dekat akan melakukan razia bersama pihak kepolisian bandara dan Polda Kalbar.
Sementara itu, Barda, dari Lion Air Pontianak mengatakan harga tiket tertinggi saat ini hanya Rp1,1 juta. Kalaupun ada yang menjual lebih tinggi dari harga tersebut dia menyatakan itu bukan harga resmi dari Lion Air.
"Makanya kita imbau penumpang jangan membeli tiket di tempat tidak resmi," katanya.
Jika ada calo yang menawarkan tiket di bandara, maka hendaknya tidak dibeli dan sebaiknya tunggu saja sampai ada tiket, karena kita juga tidak bisa mencegah calo untuk berjualan di bandara, yang namanya sama-sama cari uang.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013