Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Pertanian Suswono mengharapkan target swasembada daging pada 2014 akan tercapai meskipun hasil Sensus Pertanian 2013 masih dalam proses penghitungan Badan Pusat Statistik.
"Kami mengharapkan (target swasembada daging) bisa tercapai tahun depan," kata Suswono di sela kunjungan ke Pasar Angso Duo Jambi, Sabtu.
Mentan mengakui, saat ini konsumsi daging di dalam negeri mengalami peningkatan karena tingginya permintaan seiring kenaikan jumlah masyarakat kelas menengah di Tanah Air.
Namun demikian saat ditanyakan berapa pasti tingkat konsumsi daging tersebut, Suswono menyatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil Sensus Pertanian 2013 yang dilaksanakan pada Mei lalu oleh Badan Pusat Statistik.
"Berapa konsumsi dan berapa produksinya itu masih perlu diverifikasi," katanya.
Terkait impor daging, menurut menteri, jika volumenya melebihi 10 persen dari kebutuhan dalam negeri maka bisa dikatakan Indonesia belum mampu mencapai swasembada daging.
"Tapi saat ini tren swasembada daging sudah ada," katanya sembari menyebutkan hal itu terlihat dari tingkat impor yang semakin menurun.
Ketika ditanyakan kemungkinan hasil Sensus Pertanian 2013 menunjukkan swasembada daging belum bisa tercapai tahun depan, Suswono menyatakan, pihaknya siap melakukan revisi.
"Kalau memang belum bisa tahun depan bisa saja direvisi (target swasembada daging)," katanya.
Sehari sebelumnya Mentan juga melakukan kunjungan ke pasar ternak di Muara Bualin Kabupaten Batang Hari serta ke PTPN VI Jambi guna menyaksikan unit usaha intergrasi sapi sawit yang dilakukan perusahaan tersebut.
Dalam kunjungan ke pasar ternak tersebut Mentan mendapati masih ada selisih tinggi akan harga daging sapi hidup dengan daging sapi yang sudah dipotong. Dimana dari hasil peninjauannya itu, diketahui harga sapi hidup masih normal antara Rp30 ribu/kg-Rp35 ribu per kilogram.
"Jika harganya masih normal, maka harga di pasaran seharusnya juga tidak terlalu tinggi hingga Rp100 ribu/kg sebagaimana dilaporkan pak gubernur tadi," ujarnya.
Menurut dia, harga Rp100 ribu perkilogram daging di pasaran, masih terlalu tinggi. Ia menilai masih ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan berlebih.
Suswono mengatakan, secara umum harga daging sudah mulai menunjukkan tren menurun, yang mana, daerah DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai barometer harga sudah mulai menunjukkan penurunan pada kisaran harga Rp90 ribu per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Kami mengharapkan (target swasembada daging) bisa tercapai tahun depan," kata Suswono di sela kunjungan ke Pasar Angso Duo Jambi, Sabtu.
Mentan mengakui, saat ini konsumsi daging di dalam negeri mengalami peningkatan karena tingginya permintaan seiring kenaikan jumlah masyarakat kelas menengah di Tanah Air.
Namun demikian saat ditanyakan berapa pasti tingkat konsumsi daging tersebut, Suswono menyatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil Sensus Pertanian 2013 yang dilaksanakan pada Mei lalu oleh Badan Pusat Statistik.
"Berapa konsumsi dan berapa produksinya itu masih perlu diverifikasi," katanya.
Terkait impor daging, menurut menteri, jika volumenya melebihi 10 persen dari kebutuhan dalam negeri maka bisa dikatakan Indonesia belum mampu mencapai swasembada daging.
"Tapi saat ini tren swasembada daging sudah ada," katanya sembari menyebutkan hal itu terlihat dari tingkat impor yang semakin menurun.
Ketika ditanyakan kemungkinan hasil Sensus Pertanian 2013 menunjukkan swasembada daging belum bisa tercapai tahun depan, Suswono menyatakan, pihaknya siap melakukan revisi.
"Kalau memang belum bisa tahun depan bisa saja direvisi (target swasembada daging)," katanya.
Sehari sebelumnya Mentan juga melakukan kunjungan ke pasar ternak di Muara Bualin Kabupaten Batang Hari serta ke PTPN VI Jambi guna menyaksikan unit usaha intergrasi sapi sawit yang dilakukan perusahaan tersebut.
Dalam kunjungan ke pasar ternak tersebut Mentan mendapati masih ada selisih tinggi akan harga daging sapi hidup dengan daging sapi yang sudah dipotong. Dimana dari hasil peninjauannya itu, diketahui harga sapi hidup masih normal antara Rp30 ribu/kg-Rp35 ribu per kilogram.
"Jika harganya masih normal, maka harga di pasaran seharusnya juga tidak terlalu tinggi hingga Rp100 ribu/kg sebagaimana dilaporkan pak gubernur tadi," ujarnya.
Menurut dia, harga Rp100 ribu perkilogram daging di pasaran, masih terlalu tinggi. Ia menilai masih ada pihak-pihak tertentu yang ingin mengambil keuntungan berlebih.
Suswono mengatakan, secara umum harga daging sudah mulai menunjukkan tren menurun, yang mana, daerah DKI Jakarta dan sekitarnya sebagai barometer harga sudah mulai menunjukkan penurunan pada kisaran harga Rp90 ribu per kilogram.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013