Pontianak (Antara Kalbar) - Kepolisian Daerah Kalimantan Barat dan Polresta Pontianak, Selasa, menggelar simulasi pengamanan pemilu kepala daerah (pilkada) untuk wilayah Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, yang dijadwalkan digelar pada 19 September 2013.
"Simulasi pengamanan pemilu daerah ini kami gelar guna mengetahui kesiapan personel kepolisian yang nanti ditugaskan," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto seusai memimpin kegiatan tersebut di depan Kantor Wali Kota Pontianak.
Tugas menjelaskan, simulasi tersebut digelar juga sebagai gambaran bagi personel kepolisian yang nantinya bertugas, sehingga apa yang dilakukan di lapangan, seperti menangani unjuk rasa, tidak melanggar aturan.
"Untuk pengamanan di Pontianak dan Kubu Raya kami menurunkan sebanyak 1.500 personel gabungan dari polresta, dan aparat polda sifatnya membantu apabila dibutuhkan," ungkapnya.
Pengamanan pemilihan serentak di empat daerah, yakni Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, Sanggau, dan Kota Pontianak, itu terbagi di tempat pemungutan suara (TPS), melekat pada pasangan calon masing-masing dua personel, dan proses kampanye.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengimbau kepada seluruh personel Polda Kalbar untuk tetap netral dalam melaksanakan tugasnya, baik pada Pilkada Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Tugas menambahkan, dalam pengamanan pilkada, pihaknya menyiapkan personel pengurai massa pengunjuk rasa dalam lima tahapan, yakni yang sifatnya lebih banyak imbauan, penjagaan tangan kosong lunak, kalau berangsur memanas dilanjutkan tangan kosong keras, pengamanan dengan tameng, dan kalau semakin memanas lagi melibatkan mobil pengusir massa dengan semprotan air tekanan keras.
"Dalam simulasi juga diperagakan mengusir massa hingga menggunakan gas air mata, peluru tajam, hingga upaya penjinakan bom, serta pembebasan sandera," ujar Tugas.
Simulasi ini dilakukan dari upaya pengamanan yang sifatnya masih ringan hingga berat, yakni dengan upaya penjinakan bom serta kalau sampai terjadi penyanderaan, kata Tugas.
"Meskipun kami yakin dari beberapa kali pemilihan di Kalbar tidak sampai terjadi hal-hal di luar dugaan, tetapi tidak ada salahnya upaya yang disiapkan hingga mengantisipasi yang terberat," tambahnya.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Simulasi pengamanan pemilu daerah ini kami gelar guna mengetahui kesiapan personel kepolisian yang nanti ditugaskan," kata Kepala Polda Kalbar Brigjen (Pol) Tugas Dwi Apriyanto seusai memimpin kegiatan tersebut di depan Kantor Wali Kota Pontianak.
Tugas menjelaskan, simulasi tersebut digelar juga sebagai gambaran bagi personel kepolisian yang nantinya bertugas, sehingga apa yang dilakukan di lapangan, seperti menangani unjuk rasa, tidak melanggar aturan.
"Untuk pengamanan di Pontianak dan Kubu Raya kami menurunkan sebanyak 1.500 personel gabungan dari polresta, dan aparat polda sifatnya membantu apabila dibutuhkan," ungkapnya.
Pengamanan pemilihan serentak di empat daerah, yakni Kubu Raya, Kabupaten Pontianak, Sanggau, dan Kota Pontianak, itu terbagi di tempat pemungutan suara (TPS), melekat pada pasangan calon masing-masing dua personel, dan proses kampanye.
Dalam kesempatan itu, Kapolda mengimbau kepada seluruh personel Polda Kalbar untuk tetap netral dalam melaksanakan tugasnya, baik pada Pilkada Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya.
Tugas menambahkan, dalam pengamanan pilkada, pihaknya menyiapkan personel pengurai massa pengunjuk rasa dalam lima tahapan, yakni yang sifatnya lebih banyak imbauan, penjagaan tangan kosong lunak, kalau berangsur memanas dilanjutkan tangan kosong keras, pengamanan dengan tameng, dan kalau semakin memanas lagi melibatkan mobil pengusir massa dengan semprotan air tekanan keras.
"Dalam simulasi juga diperagakan mengusir massa hingga menggunakan gas air mata, peluru tajam, hingga upaya penjinakan bom, serta pembebasan sandera," ujar Tugas.
Simulasi ini dilakukan dari upaya pengamanan yang sifatnya masih ringan hingga berat, yakni dengan upaya penjinakan bom serta kalau sampai terjadi penyanderaan, kata Tugas.
"Meskipun kami yakin dari beberapa kali pemilihan di Kalbar tidak sampai terjadi hal-hal di luar dugaan, tetapi tidak ada salahnya upaya yang disiapkan hingga mengantisipasi yang terberat," tambahnya.
(A057)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013