Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri BUMN Dahlan Iskan, Rabu pagi, di Samarinda, mendapat penghargaan Gelar Adat "Uluy Inga" dari Masyarakat Dayak Kalimantan Timur yang mengartikan seorang pemimpin arif dan bijaksana selalu memimpin dengan senyum dan membuat masyarakatnya lebih baik.
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi mengatakan pengukuhan penghargaan diberikan Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Edy Gunawan, Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak pada Halal Bihalal dan Syukuran HUT Proklamasi yang diselenggarakan Forum Persaudaraan Masyarakat Kaltim, Forum Kewaspadaan, Forum Kerukunan Ummat Beragama, Forum Pembangunan Kebangsaan.
Acara yang diikuti sekitar 5.000 orang itu juga dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Rarid Hajiri dan Pangdam Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman.
Pengukuhan gelar ditandai dengan pemberian kalung manik, topi adat, dan semacam sertifikat sebagai pertanda ikatan yang lebih kuat lagi antara Dahlan Iskan dengan masyarakat Dayak, Kaltim.
Pada kesempatan itu Dahlan pun didaulat untuk memberikan sambutan.
Mantan Dirut PT PLN ini mengambil contoh perjalanan sebuah negara menuju demokrasi seperti yang terjadi di Mesir.
Menurut Dahlan, Mesir saat ini sedang dilanda prahara yang sangat menyedihkan, karena pemimpin yang terpilih kurang toleran terhadap kelompok lain.
Seharusnya kelompok yang tidak terpilih itu harus juga diayomi dan diperhatikan dengan baik, sehingga semua merasa sama dimata negara.
"Jangan diambil semuanya," ujar Dahlan.
Belajar dari Mesir itu, pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini pun berpendapat bahwa ciri negara akan maju adalah rakyatnya sabar dalam menjalani perubahan.
"Karena itu kita pantas bersyukur ternyata Indonesia sudah berhasil menjalani fase-fase perubahan itu dengan baik," ujar Dahlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Kepala Bagian Humas dan Protokoler Kementerian BUMN, Faisal Halimi mengatakan pengukuhan penghargaan diberikan Ketua Dewan Adat Dayak Kaltim Edy Gunawan, Gubernur Kaltim Awang Farouk Ishak pada Halal Bihalal dan Syukuran HUT Proklamasi yang diselenggarakan Forum Persaudaraan Masyarakat Kaltim, Forum Kewaspadaan, Forum Kerukunan Ummat Beragama, Forum Pembangunan Kebangsaan.
Acara yang diikuti sekitar 5.000 orang itu juga dihadiri Wakil Gubernur Kaltim Rarid Hajiri dan Pangdam Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman.
Pengukuhan gelar ditandai dengan pemberian kalung manik, topi adat, dan semacam sertifikat sebagai pertanda ikatan yang lebih kuat lagi antara Dahlan Iskan dengan masyarakat Dayak, Kaltim.
Pada kesempatan itu Dahlan pun didaulat untuk memberikan sambutan.
Mantan Dirut PT PLN ini mengambil contoh perjalanan sebuah negara menuju demokrasi seperti yang terjadi di Mesir.
Menurut Dahlan, Mesir saat ini sedang dilanda prahara yang sangat menyedihkan, karena pemimpin yang terpilih kurang toleran terhadap kelompok lain.
Seharusnya kelompok yang tidak terpilih itu harus juga diayomi dan diperhatikan dengan baik, sehingga semua merasa sama dimata negara.
"Jangan diambil semuanya," ujar Dahlan.
Belajar dari Mesir itu, pria kelahiran Magetan, 17 Agustus 1951 ini pun berpendapat bahwa ciri negara akan maju adalah rakyatnya sabar dalam menjalani perubahan.
"Karena itu kita pantas bersyukur ternyata Indonesia sudah berhasil menjalani fase-fase perubahan itu dengan baik," ujar Dahlan.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013