Pontianak (Antara Kalbar) - Alumni Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) I Pontianak berencana menggelar Reuni Akbar bersamaan dengan perayaaan hari ulang tahun ke-60 SMA negeri tertua di ibu kota Kalimantan Barat tersebut pada Sabtu, 28 September 2013.

Ketua Alumni SMAN I Pontianak, dr H Buchary Abdurrachman di Pontianak, Minggu mengatakan, SMAN 1 Pontianak berdiri sejak 14 September 1953, dan reuni akbar merupakan momen yang ditunggu-tunggu sejak lama oleh para alumni angkatan kelulusan tahun 1955 hingga saat ini.

"Para alumni sudah tersebar ke banyak tempat di Indonesia bahkan hingga di luar negeri. Jadi, momen ini memang yang paling tepat untuk bertemu, berkumpul, mengenang masa sekolah dan silaturrahim," kata Buchary yang juga mantan Wali Kota Pontianak 1999-2008.

Ia mengatakan, reuni "emas" atau 50 tahun pernah dilaksanakan pada 10 tahun lalu saat ia masih menjabat sebagai wali kota Pontianak. Ketika itu pula Bucharry, alumni angkatan 1962, ditunjuk sebagai Ketua Ikatan Alumni SMAN I Pontianak.

Saat ini kepengurusan Ikatan Alumni sudah 10 tahun dan digelarnya Reuni Akbar 60 tahun, ia berharap ada pergantian pengurus ikatan alumni.

"Selain itu reuni 60 tahun ini bisa dibentuk perkumpulan yang kegiatannya ke depan untuk kepentingan sosial kemasyarakatan," katanya.

Buchary menyatakan sejumlah tokoh di tingkat nasional yang pernah bersekolah dan menjadi alumni pada SMAN I Pontianak, di antaranya mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso, Direktur Pelayanan PT Askes drg H Fajriadinur MM. Kemudian anggota DPR RI daerah pemilihan Kalbar salah satunya Ir Zulfadhlie dan Karolin Margret Natasa dari PDI Perjuangan.

Sementara di tingkat daerah, menurut Ketua Alumni angkatan tahun 1987, Wahyu Asmidi, banyak yang menduduki jabatan strategis dan sukses. "Mereka ada yang menjadi pejabat pemerintahan, pengusaha, dan politisi," katanya.

Wahyu mengatakan, alumni angkatan tahun 1987 menyambut baik kegiatan itu dan mengharapkan para alumni lainnya ikut berpartisipasi untuk memeriahkannya.

"Kami menunggu kesempatan ini. Untuk panitia ini merupakan kerja berat karena harus mengumpulkan 50 angkatan," kata dia lagi.

Temu "kangen"

Sementara itu, Ketua Panitia Reuni Akbar 60 tahun SMAN I Pontianak, Hurry Amar Sidqi mengatakan, rangkaian kegiatan sudah disiapkan menyambut reuni tersebut. Diawali dengan Malam Temu Kangen pada Sabtu (28/9) di Function Hall, Hotel Kapuas Palace Pontianak, pukul 18.30 WIB, kemudian jalan sehat, bazaar dan bakti sosial yang digelar Minggu (29/9) pagi.

Menurut Hurry, peserta reuni semua alumni SMAN I mulai dari angkatan kelulusan tahun 1955 hingga 2013. Panitia menganjurkan para alumni dapat menghubungi setiap ketua angkatan atau pun beberapa panitia yang siap memberikan informasi lengkap mengenai acara tersebut.

"Kami menyebarkan spanduk dan informasi `online`. Salah satunya via Facebook," katanya. 

Untuk mendapatkan info lengkap juga bisa menghubungi ketua angkatan, atau panitia di antaranya Melda dengan nomor telepon genggam 081352244848; Afifah 085252674536, Farid 08125658234, Hurry 087818111118, dan Erman 08125644232.

Adapun sejarah SMAN I Pontianak dari situs resmi http://www.sman1-ptk.sch.id: Diawali pada tahun 1953. Di Kalimantan Barat kala itu baru ada SLTA yang berstatus swasta dan di dalamnya ada dua jenis sekolah, yaitu SMA dan SGA Pontianak (kembar). Sekolah berada di bawah lingkungan "Yayasan Pendidikan Kalbar" dengan menumpang di gedung Sekolah Rakyat Kampung Bali. Gedung ini tidak ada lagi bekas-bekasnya, sekarang sudah menjadi kompleks rumah toko.

Kemudian atas tuntutan Residen Bambang Soeparto dan Wali kota Soemartojo maka pada 14 September 1953, beralih status menjadi sekolah negeri, terbentuk dua sekolah yakni SMA Negeri 1 Pontianak dan SPG Negeri Pontianak.

Pada tahun 1954, "kedua anak kembar" tersebut berpindah tempat dari sekolah rakyat Kampung Bali ke SMP Negeri di Jalan Bintara (saat ini SLTP Negeri 1 Jalan Urip Soemoharjo) dengan waktu belajar sore sampai malam hari. SGA menempati lantai bawah, keduanya dipimpin oleh seorang kepala Sekolah yaitu Djaisman.

Pada tahun 1955 atas ide "Yayasan Karet" didirikan gedung SMA di Jalan Sumatra (Jalan Gusti Johan Idrus), dan atas usulan "Yayasan Kopra" didirikan gedung SGA di Jalan Ekonomi, jalan Kalimantan. Sejak saat itu berpisah dan berpindahlah kedua anak kembar tadi untuk menempati rumah masing-masing. SMA tetap dipimpin Djaisman dan SGA dipimpin Yusuf Tjun.

Pada tahun 1959, SMA Negeri Pontianak mempunyai "adik kandung" SMA sore diberi nama SMA Khatulistiwa. Dan pada tahun 1965, SMA Khatulistiwa dialih statuskan menjadi SMA negeri. Sejak saat itulah SMA negeri ini menjadi SMA Negeri 1, dan adiknya bernama SMA Negeri 2 yang sekarang berada di Jalan R.E. Martadinata.

Pada awal tahun 1989/1990, gedung SPG Negeri di Jalan Kalimantan diserahkan pengelolaannya ke SMA Negeri 1 Pontianak. Sejak saat itulah di kenal istilah kampus I di Jalan Johan Idrus, dan Kampus II di Jalan Kalimantan. Pada awal tahun pelajaran 1990/1991 gedung SPG Negeri (Kampus 2) dinyatakan "bovaleg", untuk selanjutnya dirobohkan dan dibangun gedung yang diproyeksikan sebagai wajah depan SMA Negeri 1 Pontianak.

Tepat pada 16 Agustus 1991 menjelang HUT Proklamasi Kemerdekaan RI ke-46, gedung baru tersebut diresmikan oleh Gubernur KDH Tk. I Provinsi Kalimantan Barat, H Parjoko Soerjokusumo, dan praktis pada awal tahun pelajaran 1991/1992 alamat sekolah ini berganti dari Jalan Gusti Johan Idrus ke Jalan Kalimantan Pontianak. Pada saat yang hampir bertepatan, berakhirlah riwayat saudara kembar SMA Negeri 1 Pontianak, karena kebijaksanaan pemerintah telah menghapuskan keberadaan Sekolah Pendidikan Guru.

Sejak berdiri tahun 1953, SMAN I Pontianak sudah berganti 16 kali kepala sekolah.

Mereka adalah Djaisman (Alm) dari 1953 sampai dengan 1955; Kiswirat, dari 1955 s/d 1957; Soewardjo, dari 1957 s/d 1960; Herman Sowargo, dari 1960 s/d 1962; Uray Aliudin Yusba (alm) dari 1962 s/d 1972; Walidi (alm) dari 1072 s/d 1976; Gusti Syamsumin, dari 1976 s/d 1982; Ibu Zainidar, dari 1982 s/d 1983; H. Matnusin Harahap, BA, (alm) dari 1984 s/d 1987; H Sunarpo SH (alm) dari 1987 s/d 1989; Dra. Rr. Sri Soekatidjah (almh) dari 1989 s/d 1996; Drs Susilo, dari Juli 1996 s/d April 1997; Drs H Ade Sulaiman, dari 1997 s/d 2001; Drs H Marjono, dari 2001 s/d 2004; Drs H Fadhil Hazimat dari 2004 s/d 2008 dan Drs H Nurali, MPd dari 2009 hingga sekarang.


(N005/A013)




Pewarta:

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013