Jakarta (Antara Kalbar) - Para peneliti ilmu kedokteran menyatakan ginseng merah Korea yang dikenal sebagai "akar ajaib" memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh diantaranya dapat mengatasi penyakit Alzheimer dan diabetes.
Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif.
Penyakit Alzheimer bukannya penyakit menular, kata Prof Si-Kwan Kim, Dekan College and Health Science di Konkuk University Korea pada Seminar "Miracle Root Korean Ginseng", yang diselenggarakan Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corp dan kedutaan Besar Republik Korea, di Jakarta, Sabtu.
Ginseng Korea telah dikenal selama berabad-abad sebagai akar yang dapat membantu meringankan berbagai penyakit, dari kanker sampai diabetes hingga penyakit Alzheimer, ujarnya.
Penderita penyakit Alzheimer atau pikun mengalami keadaan penurunan daya ingat yang parah sehingga penderita akhirnya tidak lagi mampu mengurus dirinya sendiri.
Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis dementia yang ditandai dengan melemahnya kemampuan bercakap, kemampuan berpikir sehat, daya ingat, kemampuan mempertimbangan, adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali.
Penelitian telah membuktikan bahwa ginseng merah Korea mengandung lebih banyak Ginsenosides (zat aktif utama) dibandingkan dengan ginseng yang berasal dari Amerika atau China, kata Prof Dr Kim Si-Kwan.
"Tingkat ginsenosides dalam ginseng Korea lebih tinggi, yakni 24 ginsenosides dibandingkan ginseng Amerika, yakni 14 ginsenosides dan ginseng China sebesar 14 ginsenosides," katanya.
"Ginseng, yang di Korea diberi nama Korean Red Ginseng dapat membantu otak dalam memproduksi lebih banyak endorfin, yang dapat membantu menyeimbangkan hormon pemicu stres fisik dan emosional, yang dihasilkan kelenjar, katanya.
Sementara itu Prof Lee Young-Joo dari Sejong University Korea menambahkan mengkonsumi ginseng merah dapat meningkatkan kinerja otak dan mengurangi kelelahan.
Selain itu, konsumsi ginseng merah secara teratur mampu mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan kadar testosteron dan produksi sperma pria, mengurangi stres mental dan kecemasan, merangsang sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf, mencegah pertumbuhan beberapa jenis sel kanker, menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi kelelahan.
Dikatakannya, ginseng memang belum banyak dikenal luas di Indonesia.
Akar ginseng adalah ramuan yang sudah digunakan secara berabad-abad sebagai tonik energi dapat tumbuh pada suhu 25 derajat celsius dan dibudidayakan selama 180 hari lebih lama ketimbang budidaya yang dilakukan di negara penghasil ginseng lainnya seperti China yang hanya 120 hari.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Alzheimer atau kepikunan merupakan sejenis penyakit penurunan fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif.
Penyakit Alzheimer bukannya penyakit menular, kata Prof Si-Kwan Kim, Dekan College and Health Science di Konkuk University Korea pada Seminar "Miracle Root Korean Ginseng", yang diselenggarakan Korea Agro-Fisheries and Food Trade Corp dan kedutaan Besar Republik Korea, di Jakarta, Sabtu.
Ginseng Korea telah dikenal selama berabad-abad sebagai akar yang dapat membantu meringankan berbagai penyakit, dari kanker sampai diabetes hingga penyakit Alzheimer, ujarnya.
Penderita penyakit Alzheimer atau pikun mengalami keadaan penurunan daya ingat yang parah sehingga penderita akhirnya tidak lagi mampu mengurus dirinya sendiri.
Alzheimer tergolong sebagai salah satu jenis dementia yang ditandai dengan melemahnya kemampuan bercakap, kemampuan berpikir sehat, daya ingat, kemampuan mempertimbangan, adanya perubahan kepribadian dan tingkah laku yang tidak terkendali.
Penelitian telah membuktikan bahwa ginseng merah Korea mengandung lebih banyak Ginsenosides (zat aktif utama) dibandingkan dengan ginseng yang berasal dari Amerika atau China, kata Prof Dr Kim Si-Kwan.
"Tingkat ginsenosides dalam ginseng Korea lebih tinggi, yakni 24 ginsenosides dibandingkan ginseng Amerika, yakni 14 ginsenosides dan ginseng China sebesar 14 ginsenosides," katanya.
"Ginseng, yang di Korea diberi nama Korean Red Ginseng dapat membantu otak dalam memproduksi lebih banyak endorfin, yang dapat membantu menyeimbangkan hormon pemicu stres fisik dan emosional, yang dihasilkan kelenjar, katanya.
Sementara itu Prof Lee Young-Joo dari Sejong University Korea menambahkan mengkonsumi ginseng merah dapat meningkatkan kinerja otak dan mengurangi kelelahan.
Selain itu, konsumsi ginseng merah secara teratur mampu mengatasi disfungsi ereksi dan meningkatkan kadar testosteron dan produksi sperma pria, mengurangi stres mental dan kecemasan, merangsang sistem kekebalan tubuh dan sistem saraf, mencegah pertumbuhan beberapa jenis sel kanker, menurunkan kadar kolesterol dan mengurangi kelelahan.
Dikatakannya, ginseng memang belum banyak dikenal luas di Indonesia.
Akar ginseng adalah ramuan yang sudah digunakan secara berabad-abad sebagai tonik energi dapat tumbuh pada suhu 25 derajat celsius dan dibudidayakan selama 180 hari lebih lama ketimbang budidaya yang dilakukan di negara penghasil ginseng lainnya seperti China yang hanya 120 hari.
(Ant News)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013