Madinah (Antara Kalbar) - Ketua Muassasah Adilla As'ad Ismail Masluh meminta jemaah haji Indonesia untuk tidak memberikan tip kepada sopir bus yang mengantarkan jemaah haji karena mereka sudah mendapatkan upah dari perusahaan bus.

"Kalau ada yang meminta-minta tip agar dilaporkan ke kami, karena ada nomor pengaduannya. Jemaah juga jangan mengkoordinir untuk memberi tip ke sopir," katanya menjawab pertanyaan wartawan ketika ditemui di Kantor Muassasah Adilla di Madinah, Sabtu (28/9) malam.

Ia meminta agar jemaah mau melaporkan jika ada sopir yang berulah macam-macam jika jika diberi tip itu.

Hampir semua pengurus kloter dari Indonesia selalu mempersiapkan tip bagi sopir yang besarnya sekitar 100 real atau Rp310 ribu sekali jalan, karena mereka berpedoman pada pengalaman penyelenggaran haji sebelumnya dimana tanpa tip biasanya sopir akan berulah misalnya dengan berpura-pura mogok.

Sebelumnya Ketua Daker Madinah Akhmad Jauhari juga membenarkan adanya jemaah yang mengkoordinir untuk memberi tip bagi sopir dan ia juga mengakui ada sopir yang meminta-minta tip itu.

"Jemaah Indonesia menganggap tip itu biasa dan sukarela karena di Indonesia sudah biasa. Walaupun kita sudah mengimbau berkali-kali agar tidak memberikan itu, tetapi praktiknya ada," katanya.

Jika ada sopir yang berulah dengan menghentikan bus sebelum diberi tip, Akhmad mengatakan, hal itu di luar pengawasan dan kewenangan Daker.  "Itu bagian dari pelayanan Muassasah dan diluar pengawasan dan kendali kami," katanya.

Terkait dengan larangan membawa koper dalam bus, Ismail menjelaskan bahwa pelarangan itu demi kenyamanan penumpang. "Kalau satu diizinkan untuk membawa koper, nanti yang lain mengikuti sehingga mengganggu penumpang sendiri," katanya.

Aturan itu juga membuat 70 tas tentengan, dan tiga koper besar milik rombongan kloter 17 embarkasi Jakarta tidak terangkut bus yang dioperasikan syarikah (perusahaan otobus) Qowafil. Perusahaan itu akhirnya memberangkatkan barang yang tertinggal Jumat ini dengan bus ukuran sedang sehari kemudian.

Seperti diberitakan sebelumnya sopir angkutan haji di Madinah berusaha mendapat jatah untuk mengantar jemaah haji Indonesia ke Kota Makkah karena orang Indonesia sopan dan dikenal royal memberikan uang tip bagi sopir yang satu calon haji memberikan satu real.

Seorang petugas transportasi Tajudin Nirwan mengatakan setiap pagi stiker yang akan dipasang di bus-bus jadi rebutan mereka. "Stiker itu sebagai tanda bus ditunjuk untuk mengangkut jemaah, dan mereka berebut untuk mendapatkan itu," katanya.

"Jemaah kita dikenal sopan, tidak rewel, dan suka memberikan tip," katanya.

Pewarta: Budi Santoso

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013