Beijing (Antara Kalbar/Xinhuanet) - Satu mata-rantai gedung bioskop yang berbasis di Texas telah melarang Madonna selama akhir pekan setelah bintang pop itu dilaporkan berisik menulis SMS selama pertunjukan satu film perdana.
Pekan lalu, halaman enam surat kabar New York Post melaporkan bahwa Madonna terus saja melayangkan SMS selama pemutaran perdana film "12 Years a Slave" di Film Festival New York.
Menurut surat kabar itu, ketika seorang penonton film menepuk bahunya dan menyuruhnya meletakkan teleponnya menjauh, si pirang tersebut tanpa diduga dan mengejutkan berdesis lagi, "Ini untuk bisnis ... budak!".
Seperti diketahui, gedung bioskop mata rantai Alamo Drafthouse Cinema sejak lama menerapkan kebijakan ketat "tak boleh bicara" dan kebijakan melarang ber-SMS ria saat pemutaran film berlangsung di gedung bioskopnya.
Pendiri Alamo dan CEO Tim League memutuskan untuk membuat malu kepada sang superstar itu dan menegaskan di twiternya, bahwa Madonna tidak lagi diterima di rangkaian bioskop itu sampai ia meminta maaf kepada para penggemar film.
Ketika League berbicara dengan "Entertainment Weekly" tentang larangan pada Sabtu itu, ia mengatakan, "Ya, aku serius, tapi aku tak sampai berpikir itu benar-benar mempengaruhi hidupnya."
"Sekarang tampaknya telah dilakukan, dan tentu, aku akan terus menegakkannya," tambah League.
Madonna sendiri belum menanggapi reaksi atau terhadap laporan awal yang agak terdengar anekdot itu.
(A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
Pekan lalu, halaman enam surat kabar New York Post melaporkan bahwa Madonna terus saja melayangkan SMS selama pemutaran perdana film "12 Years a Slave" di Film Festival New York.
Menurut surat kabar itu, ketika seorang penonton film menepuk bahunya dan menyuruhnya meletakkan teleponnya menjauh, si pirang tersebut tanpa diduga dan mengejutkan berdesis lagi, "Ini untuk bisnis ... budak!".
Seperti diketahui, gedung bioskop mata rantai Alamo Drafthouse Cinema sejak lama menerapkan kebijakan ketat "tak boleh bicara" dan kebijakan melarang ber-SMS ria saat pemutaran film berlangsung di gedung bioskopnya.
Pendiri Alamo dan CEO Tim League memutuskan untuk membuat malu kepada sang superstar itu dan menegaskan di twiternya, bahwa Madonna tidak lagi diterima di rangkaian bioskop itu sampai ia meminta maaf kepada para penggemar film.
Ketika League berbicara dengan "Entertainment Weekly" tentang larangan pada Sabtu itu, ia mengatakan, "Ya, aku serius, tapi aku tak sampai berpikir itu benar-benar mempengaruhi hidupnya."
"Sekarang tampaknya telah dilakukan, dan tentu, aku akan terus menegakkannya," tambah League.
Madonna sendiri belum menanggapi reaksi atau terhadap laporan awal yang agak terdengar anekdot itu.
(A. Krisna)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013