Jakarta (Antara Kalbar) - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengatakan jika kader senior partainya Jusuf Kalla diusung sebagai bakal calon Presiden oleh Partai Kebangkitan Bangsa, hal tersebut akan memecah potensi suara pemilih untuk Golkar pada Pemilu 2014.
"Yang cenderung ke JK (Jusuf Kalla) diperkirakan orang-orang Golkar, tokoh golkar dan kader, dan juga tentu (suara) masyarakat pada umumnya yang akan memberikan dampak jelas," kata Akbar di sela-sela diskusi "Apa yang Salah dengan Politik Kita" di Jakarta, Rabu petang.
Akbar mengatakan bahwa dia sepenuhnya menghargai sikap Jusuf Kalla jika ingin menerima gagasan PKB untuk mencalonkannya sebagai bakal capres. "Dalam perspektif demokrasi, itu hak beliau dan sah-sah saja," kata Akbar.
Akbar mengatakan basis suara Golkar di daerah Indonesia Timur seperti daerah Sulawesi sangat berpotensi menurun, jika Jusuf Kalla jadi diusung oleh PKB. Apalagi, komposisi suara Golkar di daerah Sulawesi cukup besar dan signifikan.
"Dari segi komposisi suara Golkar daerah Sulawesi itu daerah yang suara golkarnya cukup banyak, tentu akan berpengaruh," katanya.
Dalam internal partai Golkar, lanjut Akbar, kemungkinan timbul masalah karena banyak kader partai yang merupakan pendukung Jusuf Kalla. Hal tersebut dikhawatirkan Akbar, akan memecah solidnya dan kekompakan Partai menjelang Pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi.
"Tentu ada orang Golkar yang lebih cenderung ke Jusuf Kalla dan sebagian tentu ke Aburizal," ujarnya.
Pengaruhi Elektabilitas Caleg
Akbar juga mengakui wacana kepindahan Jusuf Kalla juga akan memengaruhi keterpilihan calon legislatif dari Partai di beberapa daerah terutama di Sulawesi. "Sudah tentu mempunyai dampak memengaruhi keterpilihan calon Golkar yang lain terutama di Sulawesi," ujarnya.
Namun melihat kondisi saat ini, Akbar mengatakan bahwa dirinya menghargai semua wacana yang muncul tentang figur-figur yang ingin menjadi bakal calon presiden.
Sebelumnya, wacana pengusungan Jusuf Kalla sebagai bakal capres PKB menguat setelah Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat, Senin (28/10), membuat pernyataan dukungan mengusulkan Jusuf Kalla sebagai bakal capres periode 2014--2019.
Pertimbangannya karena Jusuf dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang teruji sebagai negarawan. Jusuf juga dinilai mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Yang cenderung ke JK (Jusuf Kalla) diperkirakan orang-orang Golkar, tokoh golkar dan kader, dan juga tentu (suara) masyarakat pada umumnya yang akan memberikan dampak jelas," kata Akbar di sela-sela diskusi "Apa yang Salah dengan Politik Kita" di Jakarta, Rabu petang.
Akbar mengatakan bahwa dia sepenuhnya menghargai sikap Jusuf Kalla jika ingin menerima gagasan PKB untuk mencalonkannya sebagai bakal capres. "Dalam perspektif demokrasi, itu hak beliau dan sah-sah saja," kata Akbar.
Akbar mengatakan basis suara Golkar di daerah Indonesia Timur seperti daerah Sulawesi sangat berpotensi menurun, jika Jusuf Kalla jadi diusung oleh PKB. Apalagi, komposisi suara Golkar di daerah Sulawesi cukup besar dan signifikan.
"Dari segi komposisi suara Golkar daerah Sulawesi itu daerah yang suara golkarnya cukup banyak, tentu akan berpengaruh," katanya.
Dalam internal partai Golkar, lanjut Akbar, kemungkinan timbul masalah karena banyak kader partai yang merupakan pendukung Jusuf Kalla. Hal tersebut dikhawatirkan Akbar, akan memecah solidnya dan kekompakan Partai menjelang Pemilu yang tinggal beberapa bulan lagi.
"Tentu ada orang Golkar yang lebih cenderung ke Jusuf Kalla dan sebagian tentu ke Aburizal," ujarnya.
Pengaruhi Elektabilitas Caleg
Akbar juga mengakui wacana kepindahan Jusuf Kalla juga akan memengaruhi keterpilihan calon legislatif dari Partai di beberapa daerah terutama di Sulawesi. "Sudah tentu mempunyai dampak memengaruhi keterpilihan calon Golkar yang lain terutama di Sulawesi," ujarnya.
Namun melihat kondisi saat ini, Akbar mengatakan bahwa dirinya menghargai semua wacana yang muncul tentang figur-figur yang ingin menjadi bakal calon presiden.
Sebelumnya, wacana pengusungan Jusuf Kalla sebagai bakal capres PKB menguat setelah Dewan Pimpinan Wilayah PKB se-Kalimantan dan Nusa Tenggara Barat, Senin (28/10), membuat pernyataan dukungan mengusulkan Jusuf Kalla sebagai bakal capres periode 2014--2019.
Pertimbangannya karena Jusuf dianggap memiliki kapabilitas dan kredibilitas yang teruji sebagai negarawan. Jusuf juga dinilai mampu menangani konflik dan mempersatukan bangsa Indonesia yang beragam dan pluralistik.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013