Pontianak (Antara Kalbar) - Komandan Lanal Pontianak, Kolonel Laut (P) Dwika Tjahja Setiawan menyatakan, pihaknya saat ini kembali mengintensifkan patroli di sejumlah perairan laut Provinsi Kalimantan Barat, dalam menjaga keamanan di perairan provinsi itu.
"Hampir setiap hari kami secara rutin melakukan patroli dalam pengamanan perairan di Kalbar, yang termasuk wilayah tugas kami," kata Dwika Tjahja Setiawan saat menerima kedatangan KRI Barakuda 633, di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, sejak tanggal 19 November KRI Barakuda bersama tim kas keliling BI melakukan pelayaran di lima pulau terdepan Indonesia.
Adapun kelima pulau yang dikunjungi tim kegiatan kas keliliang BI dan TNI AL itu, yakni di Pulau Jemaja, Tarempa, Ranai, Pulau Laut atau Sekatung, dan Pulau Subi Besar.
"Selain melakukan pelayanan penukaran uang, KRI Barakuda juga sambil melakukan patroli pengamanan di perairan Indonesia dan kawasan perairan Kalbar," ungkap Dwika.
Dwika menambahkan, saat ini kondisi cuaca di perairan Kalbar tidak baik, karena berpotensi terjadi gelombang tinggi, sehingga aktivitas nelayan di perairan juga turun. "Alhamdulillah keamanan di perairan Kalbar saat ini relatif aman dan baik," ujarnya.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah perairan Kalbar memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, seperti pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing.
Ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arafura, dan perairan Utara Sulut.
Perairan Kalbar termasuk dalam Zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut Cina Selatan dengan potensi ikan tangkap sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi.
Luas areal perairan Kalbar sampai Laut Cina Selatan seluas 26.000 km, meliputi 2.004.000 hektare perairan umum, 26.700 hektare perairan budi daya tambak, dan 15.500 hektare laut.
(A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Hampir setiap hari kami secara rutin melakukan patroli dalam pengamanan perairan di Kalbar, yang termasuk wilayah tugas kami," kata Dwika Tjahja Setiawan saat menerima kedatangan KRI Barakuda 633, di Pontianak, Selasa.
Ia menjelaskan, sejak tanggal 19 November KRI Barakuda bersama tim kas keliling BI melakukan pelayaran di lima pulau terdepan Indonesia.
Adapun kelima pulau yang dikunjungi tim kegiatan kas keliliang BI dan TNI AL itu, yakni di Pulau Jemaja, Tarempa, Ranai, Pulau Laut atau Sekatung, dan Pulau Subi Besar.
"Selain melakukan pelayanan penukaran uang, KRI Barakuda juga sambil melakukan patroli pengamanan di perairan Indonesia dan kawasan perairan Kalbar," ungkap Dwika.
Dwika menambahkan, saat ini kondisi cuaca di perairan Kalbar tidak baik, karena berpotensi terjadi gelombang tinggi, sehingga aktivitas nelayan di perairan juga turun. "Alhamdulillah keamanan di perairan Kalbar saat ini relatif aman dan baik," ujarnya.
Data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah perairan Kalbar memiliki tingkat kerawanan yang tinggi, seperti pencurian ikan oleh nelayan-nelayan asing.
Ada tiga wilayah perairan Indonesia yang menjadi primadona pencurian ikan bagi nelayan asing karena kaya akan ikan dan sumber daya kelautan lainnya, yaitu perairan Natuna, perairan Arafura, dan perairan Utara Sulut.
Perairan Kalbar termasuk dalam Zona III bersama Natuna, Karimata dan Laut Cina Selatan dengan potensi ikan tangkap sebanyak satu juta ton per tahun. Jenis ikan bervariasi seperti tongkol, tenggiri dan cumi-cumi.
Luas areal perairan Kalbar sampai Laut Cina Selatan seluas 26.000 km, meliputi 2.004.000 hektare perairan umum, 26.700 hektare perairan budi daya tambak, dan 15.500 hektare laut.
(A057/N005)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013