Jakarta (Antara Kalbar) - Para pemimpin bisnis mempertanyakan empat poin penting antara lain masalah kepastian hukum, kepada pimpinan 12 partai politik peserta Pemilu 2014 yang dihadirkan dalam Forum 100 Pemimpin Bisnis Kompas di Jakarta, Rabu.
"Secara umum rekan-rekan pemimpin bisnis mempertanyakan terutama tentang kepastian hukum, tumpang tindih peraturan, ekonomi biaya tinggi dan efektivitas penggunaan APBN," kata Pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali yang menjadi moderator dalam acara tersebut.
Rhenald mengatakan terkait dengan efektivitas penggunaan APBN, para pemimpin bisnis mempertanyakan tentang bagaimana kepatuhan para politisi dan penyelenggara pemerintahan terhadap apa-apa yang sudah mereka tetapkan.
Ia juga menyebut bahwa bukan tidak mungkin sebetulnya empat poin tersebut merupakan "lagu lama" atau masalah yang tidak pernah selesai semenjak kemunculannya.
"Tetapi itu tidak menghentikan pembahasannya untuk dilakukan," katanya.
Empat poin tersebut, disimpulkan oleh Rhenald dari sejumlah pertanyaan yang dilemparkan oleh para peserta forum pada sesi tanya jawab selepas mendengarkan paparan oleh enam dari total 12 perwakilan parpol tentang ekonomi.
Salah satu pandangan yang disampaikan oleh Partai Golkar melalui Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad, adalah bahwa partainya telah memililiki cetak biru program ekonomi yang berkelanjutan hingga tahun 2045.
Salah satunya, termasuk urusan penanganan kemiskinan yang dirancang dalam sebuah pola yang jelas.
"Pola penanganan kemiskinan harus jelas, intinya supaya ada penurunan tajam angka kemiskinan," katanya.
Selanjutnya Fadel juga berbicara tentang kekhawatiran partainya bahwa pertumbuhan ekonomi di 2014 tidak akan sebaik di masa-masa sebelumnya.
"Pandangan kami tentang 2014, Partai Golkar khawatir pertumbuhan ekonomi tidak sebagus masa-masa yang lalu. Karena itu, kami selalu memberikan masukan kepada pemerintah, termasuk oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie yang selalu menyampaikan pikiran-pikirannya setiap kesempatan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.
Fadel merupakan salah satu perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014 yang hadir di Forum 100 CEO Kompas.
Selain Fadel, masing-masing juga mengirimkan delegasinya seperti Dewan Pakar Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) Panji Hadinoto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dan Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan.
Kemudian Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR Marwan Ja'far, Ketua Bidang Hubungan dan Luar Negeri DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Enggartiasto Lukita, Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Ketua DPP Partai Hanura Nurdin Tampubolon dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Secara umum rekan-rekan pemimpin bisnis mempertanyakan terutama tentang kepastian hukum, tumpang tindih peraturan, ekonomi biaya tinggi dan efektivitas penggunaan APBN," kata Pendiri Rumah Perubahan Rhenald Kasali yang menjadi moderator dalam acara tersebut.
Rhenald mengatakan terkait dengan efektivitas penggunaan APBN, para pemimpin bisnis mempertanyakan tentang bagaimana kepatuhan para politisi dan penyelenggara pemerintahan terhadap apa-apa yang sudah mereka tetapkan.
Ia juga menyebut bahwa bukan tidak mungkin sebetulnya empat poin tersebut merupakan "lagu lama" atau masalah yang tidak pernah selesai semenjak kemunculannya.
"Tetapi itu tidak menghentikan pembahasannya untuk dilakukan," katanya.
Empat poin tersebut, disimpulkan oleh Rhenald dari sejumlah pertanyaan yang dilemparkan oleh para peserta forum pada sesi tanya jawab selepas mendengarkan paparan oleh enam dari total 12 perwakilan parpol tentang ekonomi.
Salah satu pandangan yang disampaikan oleh Partai Golkar melalui Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad, adalah bahwa partainya telah memililiki cetak biru program ekonomi yang berkelanjutan hingga tahun 2045.
Salah satunya, termasuk urusan penanganan kemiskinan yang dirancang dalam sebuah pola yang jelas.
"Pola penanganan kemiskinan harus jelas, intinya supaya ada penurunan tajam angka kemiskinan," katanya.
Selanjutnya Fadel juga berbicara tentang kekhawatiran partainya bahwa pertumbuhan ekonomi di 2014 tidak akan sebaik di masa-masa sebelumnya.
"Pandangan kami tentang 2014, Partai Golkar khawatir pertumbuhan ekonomi tidak sebagus masa-masa yang lalu. Karena itu, kami selalu memberikan masukan kepada pemerintah, termasuk oleh Ketua Umum Aburizal Bakrie yang selalu menyampaikan pikiran-pikirannya setiap kesempatan bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono," katanya.
Fadel merupakan salah satu perwakilan partai politik peserta Pemilu 2014 yang hadir di Forum 100 CEO Kompas.
Selain Fadel, masing-masing juga mengirimkan delegasinya seperti Dewan Pakar Partai Persatuan dan Keadilan Indonesia (PKPI) Panji Hadinoto, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon, Sekretaris Jendral Partai Bulan Bintang (PBB) BM Wibowo, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali dan Ketua Harian Partai Demokrat Syariefuddin Hasan.
Kemudian Ketua Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa di DPR Marwan Ja'far, Ketua Bidang Hubungan dan Luar Negeri DPP Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Enggartiasto Lukita, Sekretaris Jendral Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Tjahjo Kumolo, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa, Ketua DPP Partai Hanura Nurdin Tampubolon dan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta.
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013