Semarang (Antara Kalbar) - Juara dunia kelas ringan IBO Daud Yordan menyatakan sekarang ini, dirinya lebih banyak menenangkan diri dan fokus menghadapi pertarungan mempertahankan gelar mendatang.
"Setelah menjalani latihan berat, saya menenangkan diri untuk fokus pada pertarungan mendatang," kata Daud menjelang pertarungan menghadapi penantangnya Shipo "Tsunami" Taliwe (Afrika Selatan) pada pertarungan perebutan gelar di Metro City, Perth, Australia Barat, 6 Desember 2013.
Petinju dengan rekor bertarung 31 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut ketika dihubungi Antara mengatakan, dirinya akan bermain agresif dari ronde ke ronde saat pertarungan mendatang.
"Saya tahu lawan (Shipo Taliwe) juga akan tampil dengan gaya yang sama dengan saya sehingga saya harus tampil menekan sejak dari ronde ke ronde supaya tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.
Petinju yang merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013 tersebut, mengatakan pada ronde-ronde awal memang lebih banyak melakukan penjajakan terhadap lawan untuk melancarkan strategi yang telah disiapkan.
Meskipun sifatnya hanya penjajakan, kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, dirinya tetap mengawali pertarungan dengan tempo dan irama yang tinggi. "Pada ronde awal memang sifatnya penjajakan tetapi saya tetapi menekan dia," katanya.
Ia mengakui dirinya merasa diuntungkan dengan gaya bertarung petinju Afrika Selatan Shipo "Tsunami" Taliwe.
Menurut dia, petinju Afrika Selatan ini memiliki gaya bertarung yang mengadopsi gaya bertarung petinju Mexico, yaitu 'fighter'.
"Gaya ini sedikit menguntungkan saya karena saya lebih suka lawan yang memiliki gaya bertarung 'fighter' daripada seorang 'boxer' karena saya lebih mudah menyarangkan pukulan saya ke badan dia," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.
Menurut dia, dengan gaya bertarung seorang 'fighter' tersebut dirinya memiliki kemudahan dalam memasukkan pukulan-pukulan keras ke arah badan lawan karena yang bersangkutan berani bertarung dengan jarak yang dekat.
Tetapi, lanjut ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut, dirinya tetap harus mewaspadai Sipho Taliwe karena yang bersangkutan memiliki pukulan hook kiri yang keras dan pukulan uppercut yang baik.
"Saya harus ekstra hati-hati karena ini merupakan pertarungan pertama bagi saya untuk mempertahankan gelar juara saya tetapi saya tetap merasa optimistis," katanya.
Ia menambahkan, sejak berlatih di Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, dirinya sudah menyelesaikan 80 ronde pertarungan dengan mitra tanding termasuk Chris John. "Kalau sebelum berangkat ke Australia saya sudah menyelesaikan 40 ronde berlatih dengan mitra tanding," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Setelah menjalani latihan berat, saya menenangkan diri untuk fokus pada pertarungan mendatang," kata Daud menjelang pertarungan menghadapi penantangnya Shipo "Tsunami" Taliwe (Afrika Selatan) pada pertarungan perebutan gelar di Metro City, Perth, Australia Barat, 6 Desember 2013.
Petinju dengan rekor bertarung 31 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut ketika dihubungi Antara mengatakan, dirinya akan bermain agresif dari ronde ke ronde saat pertarungan mendatang.
"Saya tahu lawan (Shipo Taliwe) juga akan tampil dengan gaya yang sama dengan saya sehingga saya harus tampil menekan sejak dari ronde ke ronde supaya tidak memberikan kesempatan kepada lawan untuk melancarkan pukulan," katanya.
Petinju yang merebut gelar juara dunia kelas ringan IBO setelah menang atas petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli 2013 tersebut, mengatakan pada ronde-ronde awal memang lebih banyak melakukan penjajakan terhadap lawan untuk melancarkan strategi yang telah disiapkan.
Meskipun sifatnya hanya penjajakan, kata petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut, dirinya tetap mengawali pertarungan dengan tempo dan irama yang tinggi. "Pada ronde awal memang sifatnya penjajakan tetapi saya tetapi menekan dia," katanya.
Ia mengakui dirinya merasa diuntungkan dengan gaya bertarung petinju Afrika Selatan Shipo "Tsunami" Taliwe.
Menurut dia, petinju Afrika Selatan ini memiliki gaya bertarung yang mengadopsi gaya bertarung petinju Mexico, yaitu 'fighter'.
"Gaya ini sedikit menguntungkan saya karena saya lebih suka lawan yang memiliki gaya bertarung 'fighter' daripada seorang 'boxer' karena saya lebih mudah menyarangkan pukulan saya ke badan dia," kata petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.
Menurut dia, dengan gaya bertarung seorang 'fighter' tersebut dirinya memiliki kemudahan dalam memasukkan pukulan-pukulan keras ke arah badan lawan karena yang bersangkutan berani bertarung dengan jarak yang dekat.
Tetapi, lanjut ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut, dirinya tetap harus mewaspadai Sipho Taliwe karena yang bersangkutan memiliki pukulan hook kiri yang keras dan pukulan uppercut yang baik.
"Saya harus ekstra hati-hati karena ini merupakan pertarungan pertama bagi saya untuk mempertahankan gelar juara saya tetapi saya tetap merasa optimistis," katanya.
Ia menambahkan, sejak berlatih di Sasana Herry's Gym di Perth, Australia, dirinya sudah menyelesaikan 80 ronde pertarungan dengan mitra tanding termasuk Chris John. "Kalau sebelum berangkat ke Australia saya sudah menyelesaikan 40 ronde berlatih dengan mitra tanding," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013