Ngabang (Antara Kalbar) - Banjir di Kabupaten Landak, Kalimantan Barat yang terjadi sejak Selasa malam (3/12) menelan satu korban jiwa akibat hanyut terbawa arus air yang kuat.

"Di Kecamatan Mempawah Hulu ada satu korban meninggal dua atas nama Aran Pak Joko usia 46 tahun warga Desa Pahokng. Korban hanyut karena tidak mampu berenang yang seusai mengevakusi anak dan istrinya," kata Camat Mempawah Hulu Paolip dihubungi Antara, Rabu.

Menurut Paolip, akibat sungai Mempawah Hulu meluap, tujuh desa atau lebih dari 2.000 kepala keluarga terendam banjir, sehingga penduduk setempat mengungsi di tempat ketinggian atau kerabatnya masing-masing yang tidak mengalami kebanjiran.

"Nah, saat itu korban hilang sehingga masyarakat mencari dan baru ditemukan Rabu siang pukul 11.00 sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Paolip.

Korban diduga tidak mampu menahan arus semakin deras dan air semakin meninggi mencapai 2 meter pada Selasa malam. Sementara istri dan anak korban selamat diungsikan.

"Jadi memang musibah banjir menjadi ancaman warga di daerah kami. Apalagi memasuki musim penghujan sekarang ini," ungkap Paolip.

Sementara, lanjut Paolip, tim bantuan evakuasi dan sembako terjebak di Kecamatan Menjalin, sehingga tidak bisa tembus ke Mempawah Hulu. Karena air menggenangi ruas jalan raya.

"Kami sebagai pemerintah kecamatan yang juga korban banjir, hanya bisa menghimbau kepada masyarakat agar selalu waspada," kata Paolip.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013