Ngabang (Antara Kalbar) - Korban tewas akibat terbawa arus banjir di Kabupaten Landak bertambah. Jika sebelumnya ada Rabu siang masih tercatat 1 orang atas nama Aran (46 tahun) warga Pahonkg, Kecamatan Mempawah Hulu., ada Rabu malam ini korban bertambah 2 orang, warga Kecamatan Menjalin, juga hanyut dan meninggal dunia.

"Jadi jumlah korban meninggal dunia akibat hanyut terbawa arus banjir ada 3 orang, 2 orang warga Menjalin bernama Robin dan satu masih belum diketahui identitasnya. Sedangkan 1 orang warga Pahonkg Mempawah Hulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Landak Theresia Limawardani dihubungi Antara, Rabu malam.

Menurutnya, korban Robin, warga Menjalin berusia sekitar 3O tahun lebih. Ia menyebrang di lokasi arus deras dan sudah dilarang warga, tapi masih nekat, sehingga terjatuh dan terbawa arus banjir.

Camat Menjalin Theotimus membenarkan warganya 2 orang meninggal dunia akibat terseret arus banjir. Kejadian Rabu sore karena kondisi air semakin naik ke permukaan.

"Benar, ada 2 korban jiwa, atas nama Robin dan satu kita belum tahu identitasnya. Karena kondisi transporasi lumpuh total tidak bisa jalan. Bantuan logistik korban banjir tidak bisa sampai ke lokasi," kata Theotomus.

Sementara itu, banjir yang melanda di 5 kecamatan di Kabupaten Landak melumpuhkan aktivitas ekonomi masyarakat,  mulai transportasi, perkantoran, sekolah, saran kesehatan dan pertanian terendam.

"Kantor Camat mempawah Hulu terendam  sekitar 1 meter air diatas lantai barang yang bisa diselamatkan hanya alat rekam KTP elektronik dan semua dokumen habis terendam," kata Camat Mempawah Hulu Paolip.

Banjir di Kabupaten Landak yang terjadi sejak Selasa hingga Rabu malam, musibah terbesar. Karena ketinggian air mencapai 2-3 meter. Daerah banjir terparah di Kecamatan Menjalin, Karangan Kecamatan Mempawah Hulu dan Kecamatan Menyuke.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013