Pontianak (Antara Kalbar) - Pengamat Politik dari Universitas Tanjungpura Pontianak Dr Jumadi menyatakan, sudah saatnya kampus-kampus yang ada di Indonesia berpartisipasi dalam mengawal Pemilu, terutama Pemilu 2014.

"Paradigma kampus, dianggap memberikan kontribusi dalam pemilih golongan putih atau yang tidak menggunakan hak pilihnya pada Pemilu sudah harus diubah, melainkan harus berperan aktif dalam mengawal proses pemilu," kata Jumadi saat peluncuran satu juta relawan Pengawas Pemilu Legislatif 2014 di Auditorium Universitas Tanjungpura Pontianak, Kamis.

Ia menjelaskan, saat ini, pihak (kampus) ingin mengubah paradigma tersebut, yakni bagaimana peran perguruan tinggi dan mahasiswa untuk berpartisipasi tidak hanya sebagai pemilih, tetapi mengawal proses pemilu.

"Kalau hal itu bisa dilakukan sangat luar biasa, dalam mengawal Pemilu 2014 agar lebih jujur, adil, dan demokratis agar lebih baik dari pemilu sebelumnya," kata Jumadi.

Ia menyambut baik dengan dilibatkannya para mahasiswa sebagai relawan pengawas Pemilu 2014 agar lebih jujur, adil dan demokratis.

"Dengan keterlibatan mahasiswa dan pemuda, maka yang selama ini pemilu dianggap agenda rutin, maka ke depannya dengan keterlibatan mereka diharapkan bisa mengurangi kecurangan-kecurangan dan politik uang dalam proses demokrasi," ungkapnya.

Jumadi berharap, para relawan pengawas pemilu nantinya minimal akan ditempatkan satu pengawas pada setiap TPS.

Berdasarkan Pleno Rekapitulasi DPT Kalbar pada 2 November 2013, jumlah DPT Kalbar sebanyak 3.507.808 pemilih. Rinciannya, pemilih pria 1.794.343 orang dan perempuan 1.713.465 orang, dengan sebanyak 1.289 Tempat Pemungutan Suara (TPS).

Pewarta: Andilala

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013