Pontianak (Antara Kalbar) - Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, Natal dan Tahun Baru menjadi momentum segenap bangsa Indonesia untuk meningkatkan solidaritas antarumat manusia dengan memperkuat persaudaraan, keteladanan, dan kedamaian.
"PKB meminta doa dan dukungan segenap umat beragama, agar komitmen pluralisme dan kebangsaan semakin berkembang dan membumi di jagat politik Indonesia," kata Daniel Johan di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan, saat ini Indonesia sedang menghadapi anomali. Keteladanan menjadi semakin langka dan berbanding terbalik dengan menguatnya kehidupan beragama.
"Keyakinan hidup beragama semakin kuat namun keteladanan semakin langka. Keserakahan, korupsi, ketidaktoleransian, kebohongan semakin menguasai kehidupan dan kepemimpinan di Indonesia," katanya.
Ia melanjutkan, tahun depan Indonesia akan menggelar pesta demokrasi. Pemilu 2014, ujarnya, adalah pintu melahirkan kepemimpinan nasional, dan rakyat harus mampu melahirkan pemimpin yang lurus yang berani membela kepentingan rakyat.
"Untuk itu penting bagi kita mendorong partisipasi politik rakyat dalam cara yang berkualitas," kata Daniel yang juga Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal ini.
PKB berharap dengan semangat Natal, Pemilu tahun depan mampu melahirkan "Raja Damai" yang dinanti-nantikan rakyat.
"Yakni para pemimpin yang mampu memikirkan masa depan rakyat dan bangsa, yang hidupnya sederhana, tidak serakah, dan senantiasa mengayomi segenap warga," katanya.
Natal, ia menambahkan, senantiasa membawa harapan, cinta, dan perdamaian. "Sebagaimana Idul Fitri, Imlek, maupun Waisak, semangat cinta dan perdamaian Natal juga bersifat tanpa batas. Karena itu perayaan Natal kiranya menjadi perayaan solidaritas, perayaan kesetiakawanan sejati antar-manusia," kata Daniel Johan.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan, PKB mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru. "Semoga persaudaraan, keteladanan, dan kedamaian menjadi milik kita semua," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"PKB meminta doa dan dukungan segenap umat beragama, agar komitmen pluralisme dan kebangsaan semakin berkembang dan membumi di jagat politik Indonesia," kata Daniel Johan di Pontianak, Senin.
Ia menambahkan, saat ini Indonesia sedang menghadapi anomali. Keteladanan menjadi semakin langka dan berbanding terbalik dengan menguatnya kehidupan beragama.
"Keyakinan hidup beragama semakin kuat namun keteladanan semakin langka. Keserakahan, korupsi, ketidaktoleransian, kebohongan semakin menguasai kehidupan dan kepemimpinan di Indonesia," katanya.
Ia melanjutkan, tahun depan Indonesia akan menggelar pesta demokrasi. Pemilu 2014, ujarnya, adalah pintu melahirkan kepemimpinan nasional, dan rakyat harus mampu melahirkan pemimpin yang lurus yang berani membela kepentingan rakyat.
"Untuk itu penting bagi kita mendorong partisipasi politik rakyat dalam cara yang berkualitas," kata Daniel yang juga Staf Khusus Menteri Pemberdayaan Daerah Tertinggal ini.
PKB berharap dengan semangat Natal, Pemilu tahun depan mampu melahirkan "Raja Damai" yang dinanti-nantikan rakyat.
"Yakni para pemimpin yang mampu memikirkan masa depan rakyat dan bangsa, yang hidupnya sederhana, tidak serakah, dan senantiasa mengayomi segenap warga," katanya.
Natal, ia menambahkan, senantiasa membawa harapan, cinta, dan perdamaian. "Sebagaimana Idul Fitri, Imlek, maupun Waisak, semangat cinta dan perdamaian Natal juga bersifat tanpa batas. Karena itu perayaan Natal kiranya menjadi perayaan solidaritas, perayaan kesetiakawanan sejati antar-manusia," kata Daniel Johan.
Pada kesempatan itu, ia menyampaikan, PKB mengucapkan Selamat Natal dan Tahun Baru. "Semoga persaudaraan, keteladanan, dan kedamaian menjadi milik kita semua," kata dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013