Pontianak (Antara Kalbar) - Juara dunia kelas ringan (61,2 kilogram) IBO Daud Yordan ingin bertarung sebanyak-banyaknya pada 2014.
"Saya belum bisa memutuskan berapa kali naik ring karena semua itu tergantung kepada manajemen tetapi saya berharap bisa bertarung sebanyak-banyaknya," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
Setelah merambah tingkat dunia, petinju yang memiliki rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut rata-rata naik ring dua sampai tiga kali dalam setahun.
Pada 2013, petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, naik ring sebanyak tiga kali yaitu pertama saat menghadapi petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April, kedua menghadapi petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli, dan ketiga menghadapi petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember.
Pada 2012 hanya dua kali naik ring yaitu menghadapi petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei dan menghadapi petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura, 9 November.
Kemudian pada 2011 juga dua kali naik ring yaitu menghadapi petinju Amerika Serikat Frankie Archuleta di Australia, 30 November dan melawan Chris John di Jakarta, 17 April.
Pada 2010, petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut tiga kali naik ring yaitu menghadapi petinju Panama Calestino Caballero di Amerika Serikat, 10 April, kedua menghadapi petinju tuan rumah Filipina Crstian Abila, 25 September, dan ketiga menghadapi petinju Argentina Damian David Marchiano di Jakarta, 5 Desember.
Ketika ditanya harapan untuk 2014, ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut mengatakan, dirinya berharap terus sukses dalam meniti karier di dunia tinju yang sudah digeluti sejak 2005 tersebut.
"Saya ingin bisa mempertahankan gelar juara dunia itu kembali pada 2014 mendatang," kata istri dari Angela Megaria Penuda tersebut.
Ia mengatakan pada malam pergantian tahun besok hanya akan berkumpul dengan anak, istri, dan teman-teman. "Kami akan membuat acara kecil-kecilan di depan rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013
"Saya belum bisa memutuskan berapa kali naik ring karena semua itu tergantung kepada manajemen tetapi saya berharap bisa bertarung sebanyak-banyaknya," kata Daud Yordan ketika dihubungi dari Semarang, Senin.
Setelah merambah tingkat dunia, petinju yang memiliki rekor bertarung 32 kali menang (23 di antaranya dengan KO) dan tiga kali kalah tersebut rata-rata naik ring dua sampai tiga kali dalam setahun.
Pada 2013, petinju kelahiran Sukadana, Kalimantan Barat, 10 Juni 1987 tersebut, naik ring sebanyak tiga kali yaitu pertama saat menghadapi petinju Afrika Selatan Simpiwe Vetyeka di Jakarta, 14 April, kedua menghadapi petinju Argentina Daniel Eduardo Brizuela di Australia, 6 Juli, dan ketiga menghadapi petinju Afrika Selatan Sipho Taliwe di Australia, 6 Desember.
Pada 2012 hanya dua kali naik ring yaitu menghadapi petinju Filipina Lorenzo Villanueva di Singapura, 5 Mei dan menghadapi petinju Mongolia Choi Tseveenpurev juga di Singapura, 9 November.
Kemudian pada 2011 juga dua kali naik ring yaitu menghadapi petinju Amerika Serikat Frankie Archuleta di Australia, 30 November dan melawan Chris John di Jakarta, 17 April.
Pada 2010, petinju Sasana Kayong Utara Kalimantan Barat tersebut tiga kali naik ring yaitu menghadapi petinju Panama Calestino Caballero di Amerika Serikat, 10 April, kedua menghadapi petinju tuan rumah Filipina Crstian Abila, 25 September, dan ketiga menghadapi petinju Argentina Damian David Marchiano di Jakarta, 5 Desember.
Ketika ditanya harapan untuk 2014, ayah dari Miquel Angel Yordan Jr tersebut mengatakan, dirinya berharap terus sukses dalam meniti karier di dunia tinju yang sudah digeluti sejak 2005 tersebut.
"Saya ingin bisa mempertahankan gelar juara dunia itu kembali pada 2014 mendatang," kata istri dari Angela Megaria Penuda tersebut.
Ia mengatakan pada malam pergantian tahun besok hanya akan berkumpul dengan anak, istri, dan teman-teman. "Kami akan membuat acara kecil-kecilan di depan rumah," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2013