Sintang (Antara Kalbar) - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sintang merasa prihatin dengan hasil tes CPNS 2013 yang telah mengakibatkan sebagian besar formasi kosong di Sintang merupakan formasi guru SD.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu mengungkapkan kosongnya formasi CPNS guru SD ini ada akibat pelamarnya kosong, namun ada yang pelamarnya mengikuti tes CPNS tapi tidak lulus karena "passing grade" (angka minimal kelulusan) formasi guru SD terlalu tinggi.
“Saya sangat mengapresiasi sistem rekrutmen CPNS tahun 2013 yang transparan. Tapi saya sedih karena banyak formasi guru SD yang kosong padahal Kabupaten Sintang sedang kekurangan ribuan guru di tingkat SD,†ujarnya.
Ia berpendapat Kabupaten Sintang memang memerlukan guru-guru yang berkualitas tapi kemampuan SDM di Kabupaten Sintang tidak bisa disamakan dengan di daerah Jawa. “Kalau harus memenuhi passing grade yang sangat tinggi kapan bisa lulus anak-anak Sintang. Karena itu, 'passing grade' seharusnya tidak disamakan secara nasional,†sarannya.
Lukman menegaskan Kabupaten Sintang tidak hanya membutuhkan guru yang hebat tapi kebutuhan guru juga harus dipenuhi. Ia pun mendukung pemikiran Bupati Sintang, Milton Crosby yang menyarankan agar formasi CPNS yang kosong diserahkan ke daerah untuk mengisinya.
“Formasi yang kosong akibat pelamar tidak lulus ini cobalah dipikirkan sistemnya agar daerah tidak rugi. Kalau setiap tes CPNS, untuk formasi guru banyak yang kosong maka kekurangan guru di daerah akan semakin besar,†tegasnya.
Dia menegaskan Disdik Sintang tidak hanya membutuhkan guru-guru yang terbaik tapi juga membutuhkan guru-guru yang siap ditempatkan di daerah pedalaman dan terpencil. Karena saat ini, banyak orang hebat tapi tidak siap ditempatkan di daerah pedalaman ataupun daerah terpencil.
“Paling tidak untuk Kalbar atau Kabupaten Sintang khususnya, pemerintah pusat bisa memberikan perhatian yang menyeimbangkan antara kemampuan dan kebutuhan daerah,†pintanya.
Dia mengatakan dari 70 formasi guru SD yang dibuka, formasi guru yang tidak terisi mencapai belasan formasi. Sebagian besar formasi yang tidak terisi ini karena pelamarnya tidak mampu memenuhi passing grade. Bahkan ada formasi yang hanya satu orang pelamarnya juga masih tidak lulus. Ada juga beberapa lulusan PGSD di Sintang yang dihasilkan dari Universitas Negeri Jakarta tidak lulus saat tes lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sintang, YAT Lukman Riberu mengungkapkan kosongnya formasi CPNS guru SD ini ada akibat pelamarnya kosong, namun ada yang pelamarnya mengikuti tes CPNS tapi tidak lulus karena "passing grade" (angka minimal kelulusan) formasi guru SD terlalu tinggi.
“Saya sangat mengapresiasi sistem rekrutmen CPNS tahun 2013 yang transparan. Tapi saya sedih karena banyak formasi guru SD yang kosong padahal Kabupaten Sintang sedang kekurangan ribuan guru di tingkat SD,†ujarnya.
Ia berpendapat Kabupaten Sintang memang memerlukan guru-guru yang berkualitas tapi kemampuan SDM di Kabupaten Sintang tidak bisa disamakan dengan di daerah Jawa. “Kalau harus memenuhi passing grade yang sangat tinggi kapan bisa lulus anak-anak Sintang. Karena itu, 'passing grade' seharusnya tidak disamakan secara nasional,†sarannya.
Lukman menegaskan Kabupaten Sintang tidak hanya membutuhkan guru yang hebat tapi kebutuhan guru juga harus dipenuhi. Ia pun mendukung pemikiran Bupati Sintang, Milton Crosby yang menyarankan agar formasi CPNS yang kosong diserahkan ke daerah untuk mengisinya.
“Formasi yang kosong akibat pelamar tidak lulus ini cobalah dipikirkan sistemnya agar daerah tidak rugi. Kalau setiap tes CPNS, untuk formasi guru banyak yang kosong maka kekurangan guru di daerah akan semakin besar,†tegasnya.
Dia menegaskan Disdik Sintang tidak hanya membutuhkan guru-guru yang terbaik tapi juga membutuhkan guru-guru yang siap ditempatkan di daerah pedalaman dan terpencil. Karena saat ini, banyak orang hebat tapi tidak siap ditempatkan di daerah pedalaman ataupun daerah terpencil.
“Paling tidak untuk Kalbar atau Kabupaten Sintang khususnya, pemerintah pusat bisa memberikan perhatian yang menyeimbangkan antara kemampuan dan kebutuhan daerah,†pintanya.
Dia mengatakan dari 70 formasi guru SD yang dibuka, formasi guru yang tidak terisi mencapai belasan formasi. Sebagian besar formasi yang tidak terisi ini karena pelamarnya tidak mampu memenuhi passing grade. Bahkan ada formasi yang hanya satu orang pelamarnya juga masih tidak lulus. Ada juga beberapa lulusan PGSD di Sintang yang dihasilkan dari Universitas Negeri Jakarta tidak lulus saat tes lalu.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014