Kuwait (Antara) - Bantuan Indonesia untuk Suriah melalui Konferensi kedua Kemanusiaan International yang dikelola oleh PBB di Kuwait diperkirakan sama dengan tahun lalu yang diperkirakan sebesar 500 Ribu US Dolar, ujar diplomat Indonesia.

Dalam wawancara  di Media Center  Konferensi International Kedua Untuk Bantuan Kemanusiaan Terhadap Suriah,  Selasa, Dubes Indonesia untuk Kuwait Ferry Adamhar menegaskan bahwa diperkirakan bantuan Indonesia sekitar 500.000 US dolar, tapi angka ini belum tentu fixed.

"Kita masih menunggu kepastian jumlah bantuan kita dari Jakarta untuk konferensi ini. Tahun lalu Indonesia sudah memberikan bantuan sebesar UDS 500.000," ujarnya.

Tahun lalu, Kuwait tercatat telah memberikan bantuan  melalui PBB sebesar USD 300 juta, dan sementara itu badan LSM negara tersebut juga tercatat telah memberikan bantuan sebesar USD 183 juta kepada Suriah.

Emirat Araba  juga telah menyalurkan bantuan kemanusian lewat PBB sebesar USD 300 juta tahun lalu, dan diikuti oleh Amerika Serikat sebesar USD 155 juta, Uni Eropah sekitar USD132, 6 juta, Saudi Arabia sekitar USD 78 juta, Inggris sekitar USD 80,7 juta, Jepang sekitar USD 65 juta.

Negara yang paling kecil memberikan bantuan kepada Suriah melalui PBB adalah Mongolia sebesar USD10.000 tahun lalu, tapi anehnya bantuan Indonesia yang cukup lumayan malah tidak tercatat dalam daftar  negara donor di konferensi pertama untuk bantuan internasional bagi Suriah.

Menanggapi hal ini, Dubes  Ferry menjelaskan bantuan Indonesia tersebut memang tidak termasuk dalam daftar negara yang ikut membantu, tapi bantuan diberikan melalui badan yang dikelola oleh PBB.

"Yang penting Indonesia ikut berpartisipasi dalam membantu walaupun tidak tercatat dalam daftar di konferensi pertama untuk bantuan kemanusian international terhadap  Suriah," tegasnya.

(M. Taufik)

Pewarta: Eliswan Azly

Editor : Admin Antarakalbar


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014