Bangkok (Antara Kalbar/Reuters) - Badan komunikasi lalu lintas udara Thailand hari Rabu menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan sistem pengelolaan cadangan untuk memastikan tidak ada gangguan penerbangan jika demonstran anti-pemerintah berusaha menutup pusat kendali utama lalu lintas udara di negara tersebut.

Sebelumnya, para demonstran anti-pemerintah yang berupaya menggulingkan PM Yingluck Shinawatra berkemah di pusat kota Bangkok dan suatu kelompok demonstran telah mengancam akan mengepung bursa saham dan kantor pengendali komunikasi lalu lintas udara Thailand, AeroThai, yang merupakan bagian dari Kementerian Transportasi. 

Kantor-kantor AeroThai di pusat Bangkok diancam oleh para pengunjuk rasa agar berhati-hati mengawasi pesawat yang terbang di wilayah udara Thailand, khususnya 50 mil (sekitar 80 kilometer) dari bandara Thailand. 

"AeroThai telah menyiapkan rencana darurat untuk menangani setiap situasi yang dapat mempengaruhi layanan kami. Untuk layanan 'en-route', AeroThai telah mendirikan pusat pengendali cadangan yang diparalelkan dengan sistem pengendali utama," kata Presiden Direktur AeroThai Prajak Sajjasophon. 

"Kami dapat menjamin bahwa layanan kami tidak akan terpengaruh jika pengunjuk rasa memaksa kantor pusat kami untuk menghentikan kegiatan," lanjutnya. 

Maskapai penerbangan internasional Thailand, Thai Airways International, pun telah berupaya memperkecil potensi gangguan. 

"Maskapai ini telah berkoordinasi dengan AeroThai, yang telah menyiapkan langkah-langkah ketat untuk mengatasi dampak dari gerakan protes yang sudah berlangsung lebih dari dua bulan," kata Wakil Presiden Keuangan Thai Airways International Wasukarn Visansawatdi. 

"Kami tentu tidak mengharapkan ada masalah dengan sistem operasi, dan para demonstran seharusnya tidak bisa mendapatkan akses ke menara kontrol lalu lintas udara," tambahnya. 

Kelompok utama gerakan anti-pemerintah di Bangkok sedang mencoba untuk menghentikan aktivitas di kementerian dan lembaga negara, tetapi kelompok itu pada Selasa (14/1) menyatakan bahwa badan pengendali lalu lintas udara bukanlah salah satu target dari aksi protes kelompok tersebut. 

Namun, kelompok lain gerakan anti-pemerintah lainnya, yang beranggotakan mahasiswa dan serikat buruh, telah mengancam akan melumpuhkan badan komunikasi lalu lintas udara dan bursa saham Thailand jika Perdana Menteri Yingluck Shinawatra tidak mengundurkan diri pada hari Rabu.

Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014