Ambon (Antara Kalbar) - Tim SAR masih mengevakuasi empat jenazah korban pesawat jatuh di pantai Un, Kota Tual, Minggu.

"Proses evakuasi masih berjalan, dan seluruh jenazah sudah dimasukkan ke kantong mayat, dan menunggu kedatangan mobil ambulans," kata Ketua DPRD Kota Tual RM Waremra yang dihubungi dari Ambon.

Tim SAR bersama seluruh anggota Muspida dan masyaralat Kota Tual saling membantu mengevakuasi para korban yang diduga merupakan pilot bersama tiga awak pesawat.

Kepala Bandara Kota Tual Amran Hamid maupun Komandan Pangkalan Udara setempat Letkol (Penerbang) Ketut belum bisa dihubungi, karena ikut melakukan evakuasi para korban, dan melakukan pendataan korban.

Menurut Waremra, Danlanud sempat mengatakan pilot pesawat milik PT Intan Angkasa ini meminta izin secara resmi untuk melakukan pendaratan di Bandara Dumatubun Langgur.

Namun, karena kondisi cuaca yang buruk menyebabkan pilot sempat berputar-putar di atas Kota Tual dan Langgur, sampai akhirnya pesawat jatuh sekitar pukul 12.00 WIT.

"Pesawat berukuran kecil dengan nomor register Wisky India Tenggo ini terjatuh dan terbakar di pantai Un, tapi tidak mengenai permukiman penduduk, sehingga tidak ada kerusakan rumah warga maupun korban dari kalangan warga," katanya.

Dia menambahkan, pesawat terbang itu bertolak dari bandara Sentani (Papua) menuju Kota Tual, Maluku, dan rencananya akan melanjutkan perjalanan ke Ambon, ibu kota Provinsi Maluku.

(Masduki Attamam

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014