Jakarta (Antara Kalbar) - Kepala Bappenas Armida Alisjahbana memaparkan berdasarkan hasil dari proyeksi penduduk antara 2010 hingga 2035 menunjukkan bahwa Indonesia sudah memasuki periode bonus demografi.

"Indonesia itu sebenarnya sudah memasuki periode bonus demografi sejak 2012 ketika ratio ketergantungan di bawah 50 persen," ujar Armida pada diskusi proyeksi penduduk Indonesia di Gedung Bappenas Jakarta, Jumat.

Armida menjelaskan bahwa pada 2010 ratio ketergantungan di Indonesia sudah mencapai 50,5. Artinya setiap seratus pekerja menanggung 50,5 orang penduduk yang bukan usia produktif.

Dalam hal ini usia produktif yang dimaksud adalah seluruh penduduk Indonesia usia di bawah 15 tahun dan seluruh penduduk Indonesia yang berusia di atas 65 tahun.

"Bonus demografi ini dikaitkan dengan penduduk usia kerja. Sementara Indonesia saat ini sedang memasuki masa di mana penduduk usia produktifnya terus meningkat," kata Armida.

Dia kemudian menambahkan bahwa kontribusi penduduk usia produktif ini telah terlihat pada peningkatan PDB yang stabil, sehingga dapat meningkatkan perekonomian Indonesia.

Bonus demografi ini dikatakan Armida harus dipersiapkan melalui investasi di bidang kesehatan, pendidikan, tenaga kerja, kependudukan, keluarga berencana, dan ekonomi.

"Investasi ini diperlukan untuk menjamin angkatan kerja terdidik dan terampil, sehat, serta memiliki kesempatan kerja yang layak," ujar Armida.

Menurut dia, jika momentum ini tidak disiapkan dengan matang dan baik, maka yang akan dihadapi oleh Indonesia bukanlah periode bonus demografi, namun justru meningkatnya potensi pengangguran, konflik sosial, serta beban masalah kesehatan.

(N. Yuliastuti)

Pewarta: Maria Rosari

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014