Pontianak (Antara Kalbar) - Perancis menargetkan membangun 40 "Kedai Perancis" di seluruh Indonesia untuk lebih mengenalkan negeri tersebut ke berbagai kalangan.

"Sampai tahun lalu, ada 20 Kedai Perancis di Indonesia. Awal tahun sampai sekarang ada tambahan tiga, dan tahun ini totalnya bertambah 20 unit," kata Konselor untuk Kebudayaan dan Kerja Sama, Kedutaan Besar Perancis di Indonesia, M Bertrand de Hartingh disela peresmian Kedai Perancis di Universitas Tanjungpura Pontianak, Senin.

Kedai Perancis adalah sebuah pusat pelatihan bahasa Perancis yang dipraktikan dan sebagai tempat pertemuan lintas budaya antara Perancis dan Indonesia dalam lingkungan yang menarik dan motivatif.

"Kedai Perancis juga menjadi tempat informasi mutakhir mengenai studi di Perancis," kata Bertrand.

Ia melanjutkan, Kedai Perancis mengembangkan sistem pembelajaran yang motivatif dan berorientasi pada kinerja berdasarkan suatu pendekatan praktis.

Di Indonesia, Kedai Perancis mulai dibangun pada tahun 2012. "Dahulu saya pertama di Indonesia, tidak ada Kedai Perancis," ujar Bertrand.

Ia mengakui kalau ide tersebut muncul setelah melihat American Corner yang diluncurkan Pemerintah Amerika Serikat d lingkungan perguruan tinggi di Indonesia.

"Tapi tetap ada perbedaan antara American Corner dan Kedai Perancis," kata dia.

Sejumlah kota yang sudah mempunyai Kedai Perancis seperti Bandung, Makassar, Surabaya, Jogjakarta, Solo, Semarang, Padang, Medan dan Lampung.

Ia sendiri menilai kalau dari sekian banyak Kedai Perancis di Indonesia, yang dimiliki Untan termasuk yang terbaik.

Beberapa dasawarsa lalu, Perancis menjadi tempat pendidikan sejumlah tokoh Indonesia termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Noeh, dan Rektor Untan Prof Dr Thamrin Usman DEA.

"Ada empat ribuan orang Indonesia yang belajar di Perancis," kata Bertrand.

Ia menambahkan, kerja sama yang sudah terjalin baik selama ini perlu diperluas dan maju di segala bidang seperti kesehatan, lingkungan, hukum, industri dan sebagainya.

T011


Pewarta:

Editor : Teguh Imam Wibowo


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014