Singkawang (Antara Kalbar) - Festival Cap Go Meh meramaikan Kota Singkawang, Kalimantan Barat, yang ditandai dengan berkumpulnya ribuan masyarakat lokal dan pendatang di salah satu jalan utama kota itu.
Wartawan Antara di Singkawang, Jumat, melaporkan masyarakat etnis Tionghoa mendominasi kehadiran acara itu dan mereka kebanyakan menggunakan pakaian berwarna merah.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, serta Wali Kota Singkawang Awang Ishak.
Suasana Kota Singkawang tampak cerah sekalipun sebelumnya diguyur hujan, menjadikan kegiatan festival dapat disaksikan oleh ribuan warga yang memadati panggung dan tepi jalan yang dilalui pertunjukan seni khas Tionghoa.
Masyarakat tampak antusias menyaksikan kegiatan itu, sekalipun ada yang menyaksikan dari lantai dua rumah masing-masing.
Suasana Kota Singkawang sendiri sangat marak dan meriah yang antara lain ditandai dengan hampir semua rumah dan toko memasang lampion.
Cap Go Meh diperingati masyarakat Tionghoa yang menganut Tri Dharma (Sam Kaw) sebagai hari raya umat Budha, Konghucu dan penganut Taoisme.
Pada hari ke-15 ini, masyarakat Tionghoa atau peranakan Tionghoa di berbagai dunia termasuk Indonesia, meyakini dewa turun ke dunia. Oleh karena itu masyarakat Tionghoa boleh berkeluh kesat saat iring-iringan pawai lewat.
Iring-iringan perayaan Cap Go Meh juga diyakini memberikan energi positif serta dapat memberikan keselamatan dan kemakmuran. Dengan keyakinan mengundang energi positif banyak masyarakat yang akhirnya merayakan Cap Go Meh dengan berbagai macam hal menarik.
(R. Malaha)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Wartawan Antara di Singkawang, Jumat, melaporkan masyarakat etnis Tionghoa mendominasi kehadiran acara itu dan mereka kebanyakan menggunakan pakaian berwarna merah.
Hadir dalam acara itu antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Pangestu, Wakil Gubernur Kalbar Christiandy Sanjaya, serta Wali Kota Singkawang Awang Ishak.
Suasana Kota Singkawang tampak cerah sekalipun sebelumnya diguyur hujan, menjadikan kegiatan festival dapat disaksikan oleh ribuan warga yang memadati panggung dan tepi jalan yang dilalui pertunjukan seni khas Tionghoa.
Masyarakat tampak antusias menyaksikan kegiatan itu, sekalipun ada yang menyaksikan dari lantai dua rumah masing-masing.
Suasana Kota Singkawang sendiri sangat marak dan meriah yang antara lain ditandai dengan hampir semua rumah dan toko memasang lampion.
Cap Go Meh diperingati masyarakat Tionghoa yang menganut Tri Dharma (Sam Kaw) sebagai hari raya umat Budha, Konghucu dan penganut Taoisme.
Pada hari ke-15 ini, masyarakat Tionghoa atau peranakan Tionghoa di berbagai dunia termasuk Indonesia, meyakini dewa turun ke dunia. Oleh karena itu masyarakat Tionghoa boleh berkeluh kesat saat iring-iringan pawai lewat.
Iring-iringan perayaan Cap Go Meh juga diyakini memberikan energi positif serta dapat memberikan keselamatan dan kemakmuran. Dengan keyakinan mengundang energi positif banyak masyarakat yang akhirnya merayakan Cap Go Meh dengan berbagai macam hal menarik.
(R. Malaha)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014