Sekadau (Antara Kalbar) - Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sekadau menggelar puncak perayaan hari ibu ke-85, Kamis (20/2), dengan tema nasional hari ibu ke-85 berbunyi peran perempuan dan laki-laki dalam mewujudkan demokrasi yang partisipatif dan pembangnan yang inklusif.

Sementara sub tema yaitu meningkatkan kebersamaan dan kepedulian untuk mewujudkan keluarga sehat berkualitas.

Ketua GOW Kabupaten Sekadau, Ny. Kristina Rupinus memaparkan,  adapun kegiatan yang telah dilakukan GOW dalam rangka memperingati hari ibu diantaranya memberikan penyuluhan persalinan aman, inisiasi menyusui dini (IMD), senam massal, serta sosialisasi tentang keluarga berencana di tujuh Kecamatan.

“Berkaitan dengan tema hari ibu nasional, partisipasi kaum perempuan dalam proses demokrasi (pemilu 2014) dituntut untuk lebih aktif. Mengingat sebentar lagi pemilu, salah satu peran perempuan adalah turut mensukseskan pesta demokrasi itu,” kata Kristina merujuk tema hari ibu.

Hadir dalam acara itu Bupati Sekadau Simon Petrus, ketua dewan penasehat GOW Ny. Scolastika Simon Petrus, Wakapolres Sekadau Kompol Yohanes Andis, sejumlah kepala Dinas dan Badan, perwakilan USAID, serta organisasi-organisai wanita yang bernaung dibawah GOW.

Para peringatan hari ibu yang jatuh pada 22 desember lalu, GOW telah mengisi dengan serangkaian kegiatan sosial.

Lebih lanjut Kristina mengatakan, di Kabupaten Sekadau,  peran perempuan dalam pembangunan sudah terbukti. Hak laki-laki dan perempuan adalah sama. Hal itu dijamin oleh UUD 1945. Karenanya, untuk lebih meningkatkan partisipasi perempuan dalam pembangunan, kuncinya adalah dengan member kesempatan seluas-luasnya.

“Sudah terbukti kaum perempuan turut andil dalam proses pembangunan di berbagai bidang. Tinggal bagaimana memanfaatkan kesempatan yang ada,” paparnya.

Ketua dewan penasehat GOW, Ny. Scolastika Simon Petrus meminta para ibu rumah tangga untuk tidak hanya berdiam diri dan hanya menjadi penonton dalam proses pembangunan. Ada banyak cara yang bisa dilakukan.

“Di daerah  kita ini masih banyak masalah sosial yang membutuhkan perhatian. Misalnya maslaah HIV/AIDS, narkoba dan sebagainya. Ibu-ibu juga diharapkan kepekaannya untuk menekan tingginya angka masalah sosial. Nanti, sepulang dari kegiatan ini, tolong sampaikan informasi dan ilmu yang didapat kepada masyarakat di daerah masing-masing,” pesan Tika.

Ditempat yang sama, Bupati Sekadau Simon Petrus turut mengamini jika tingkat partisipasi kaum perempuan di Sekadau sudah cukup besar dalam proses pembangunan. Hal itu terlihat dari banyaknya kaum hawa yang bekerja pada posisi-posisi strategis seperti PNS, pegawai swasta, hingga kalangan eksekutif.

“Kita patut mengapresiasi karena saat ini sudah banyak kaum perempuan yang ikut berperan menggerakkan roda pembangunan dengan duduk di berbagai posisi strategis. Namun, upaya untuk meningkatkan kapasitas perempuan memang perlu terus dipacu,” ujar Bupati.

Salah satu faktor yang memperlambat laju partisipasi perempuan, kata Bupati, yakni faktor budaya. Tidak dapat dipungkiri, anggapan bahwa para ibu-ibu harus patuh pada kodratnya untuk mengurusi dapur masih ada.

“Anggapan itu yang mesti perlahan-lahan diluruskan. Laki-laki dan perempuan sama derajatnya dan punya hak yang sama pula. Jadi, para bapak-bapak mesti member ruang untuk ibu-ibu yang ingin terlibat dalam proses pembangunan dalam aspek apapun selama itu tidak mengganggu urusan rumah tangga. Jangan hanya bisa marah-marah saja bapak-bapaknya,” ucap Bupati.


(Humas Pemkab Sekadau)

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014