Jakarta (Antara Kalbar) - Pemerintah Indonesia dan Yordania memandang masalah konflik di Suriah dapat diselesaikan secara politik, sehingga mencegah bertambahnya korban jiwa yang jatuh.
Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan kondisi kawasan Timur Tengah khususnya perkembangan Suriah juga menjadi salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu.
"Mengenai isu kawasan, secara mendalam dibahas mengenai perkembangan di Suriah. Khususnya kita mendengarkan 'assesment' dari pihak Yordania akan hal-hal apa yang diperlukan dalam penanganan masalah ini ke depannya," tuturnya.
Ditambahkan Faizasyah, "presiden seperti diketahui sudah sampaikan posisi Indonesia secara jelas dalam KTT G20 di Rusia, langkah apa ke depan yang diharapkan Indonesia terkait masalah Suriah."
"Dan juga dijelaskan tadi mengenai proses Jenewa yang berjalan. Pada dasarnya, dua kepala negara sepakat, penyelesaian politik adalah keniscayaan dalam penyelesaian masalah di suriah ke depannya," ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Rabu siang melangsungkan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta.
Raja Abdullah II tiba di kompleks Istana Presiden pukul 11.00 WIB disambut Presiden Yudhoyono. Kedua pemimpin negara kemudian langsung melakukan pertemuan bilateral di ruang Jepara Istana Merdeka Jakarta.
Mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan bilateral Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendag Luthfi Hidayat, Mendikbud Muhammad Nuh dan Dubes RI untuk Yordania Teguh Wardoyo serta Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Sementara Raja Abdullah II didampingi Pangeran Ghazi bin Muhammad serta pejabat lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Staf Khusus Presiden bidang hubungan internasional Teuku Faizasyah usai pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta, Rabu, mengatakan kondisi kawasan Timur Tengah khususnya perkembangan Suriah juga menjadi salah satu hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu.
"Mengenai isu kawasan, secara mendalam dibahas mengenai perkembangan di Suriah. Khususnya kita mendengarkan 'assesment' dari pihak Yordania akan hal-hal apa yang diperlukan dalam penanganan masalah ini ke depannya," tuturnya.
Ditambahkan Faizasyah, "presiden seperti diketahui sudah sampaikan posisi Indonesia secara jelas dalam KTT G20 di Rusia, langkah apa ke depan yang diharapkan Indonesia terkait masalah Suriah."
"Dan juga dijelaskan tadi mengenai proses Jenewa yang berjalan. Pada dasarnya, dua kepala negara sepakat, penyelesaian politik adalah keniscayaan dalam penyelesaian masalah di suriah ke depannya," ujarnya.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Rabu siang melangsungkan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania Abdullah Bin Al-Hussein (Abdullah II) di Istana Merdeka Jakarta.
Raja Abdullah II tiba di kompleks Istana Presiden pukul 11.00 WIB disambut Presiden Yudhoyono. Kedua pemimpin negara kemudian langsung melakukan pertemuan bilateral di ruang Jepara Istana Merdeka Jakarta.
Mendampingi Presiden Yudhoyono dalam pertemuan bilateral Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Seskab Dipo Alam, Menlu Marty Natalegawa, Menperin MS Hidayat, Mendag Luthfi Hidayat, Mendikbud Muhammad Nuh dan Dubes RI untuk Yordania Teguh Wardoyo serta Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah.
Sementara Raja Abdullah II didampingi Pangeran Ghazi bin Muhammad serta pejabat lainnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014