Amman (ANTARA) - Irak menutup perbatasan Al-Qaim dengan Suriah, setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Perbatasan Al-Qaim, yang terletak di Distrik Al-Qaim di Provinsi Anbar yang berbatasan dengan Suriah, merupakan jalur utama bagi para pelancong dan perlintasan barang antara kedua negara.
"Persimpangan perbatasan Al-Qaim ditutup sepenuhnya, dan wilayah perbatasan Irak diamankan. Tidak ada pergerakan masuk atau keluar dari persimpangan ini," demikian pernyataan yang dilaporkan oleh kantor berita negara INA.
"Di pihak Suriah, tidak ada pasukan oposisi bersenjata atau sisa pasukan rezim Suriah," kata Irak.
Juru bicara militer Irak, Mayor Jenderal Yahya Rasul, mengatakan bahwa situasi di sepanjang perbatasan Irak-Suriah berada di bawah kendali penuh pasukan Irak.
"Perbatasan dijaga ketat dan kehadiran penjaga perbatasan Irak, bersama dengan tentara dan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF), memastikan keamanan penuh," ujar Rasul.
Mayor Jenderal Khairallah Issa, komandan Divisi Perbatasan Kedua, mengatakan pasukan Irak sepenuhnya siap menghadapi setiap kemungkinan perkembangan situasi.
“Semua wilayah perbatasan dipantau dengan lebih dari 105 kamera, dan tidak perlu bala bantuan lebih lanjut. Persenjataan kami saat ini sudah memadai, dan penyeberangan tetap ditutup,” katanya.
Assad melarikan diri dari Suriah ke lokasi yang tidak diketahui setelah kelompok anti-rezim menguasai Ibu Kota Damaskus pada Minggu dini hari.
Peristiwa ini menandai runtuhnya rezim Partai Baath, yang telah berkuasa di Suriah sejak 1963.
Kejadian ini terjadi lebih dari seminggu setelah kelompok anti-rezim menguasai Aleppo, kota besar di Suriah utara.
Sumber: Anadolu