Kisaran, Sumut (Antara Kalbar) - Kementerian Pertanian mendukung upaya swasta yang turut serta mengembangkan benih pohon kelapa sawit dalam upaya untuk  meningkatkan produktivitas tandan buah segar.

"Di tengah keterbatasan lahan di samping tidak memungkinkan memperluas lahan perkebunan sawit maka solusi mengembangkan benih unggulan sawit adalah solusi yang tepat," kata Wakil Menteri Pertanian Rusman Heriawan kepada pers di Kisaran, Sumatera Utara, Jumat.

Hal tersebut disampaikan wamentan saat meninjau Kebun Benih Unggul "Bakrie Seed Garden" milik PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP).

Hadir dalam peninjauan itu antara lain Dirjen Perkebunan Kemtan Gamal Nasir, Dirut PT BSP M.Iqbal Zainuddin, serta Dirut PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia Atok Hendrayanto Tejoleksono.

Menurut Rusman, saat ini banyak perkebunan sawit baik milik rakyat dan perekbunan besar yang harus diganti pohonnya (replanting) karena memang usianya yang sudah tua sehingga tidak efisiensi lagi.

Akibatnya banyak petani dan perkebunan membutuhkan bibit pohon sawit baru untuk ditanam agar bisa menghasilkan tandan buah segar (TBS) sesuai dengan kualitas yang diinginkan.

"Saat ini setidaknya sudah ada 10 perusahaan swasta dan pemerintah yang sudah bisa menghasilkan bibit pohon sawit dan itu akan pemerintah dukung," katanya.

Sekalipun swasta didorong untuk menciptakan bibit pohon sawit, Rusman mengingatkan agar sebelum dijual ke masyarakat harus sudah mendapat izin terlebih dahulu dari Kementerian Pertanian.

Dia mengatakan pemberian izin ini perlu agar jangan sampai bibit yang dijual ke masyarakat ternyata tidak berkualitas baik.

"Kalau nanti ada apa-apa terhadap kualitas bibit maka pemerintah juga yang akan disalahkan," kata wamentan.

Atok mengatakan perusahaan mengembangkan bibit unggulan ini merupakan tindak lanjut dari upaya pemerintah melakukan revitalisasi pohon sawit.

Dia menjamin bahwa bibit yang sedang dilkembangkan merupakan perkawinan pohon sawit asal Kosta Rika tersebut, akan memberikan produktivitas tinggi dan cocok ditanam di perkebunan Indonesia.

"Sampai kini masih kita tanam di perkebunan sendiri dan ternyata memberikan produktivitas yang tinggi," katanya.

Perusahaan, katanya, akan mengajukan izin penjualan benih unggulan ke Kemtan pada November 2014 agar bisa dilepas ke pasar.

Dia optimistis benih unggulan BSP akan mampu bersaing dengan benih yang dihasilkan perusahaan lain.

"Kita akan gandeng koperasi untuk bisa memasarkan benih unggulan nanti setelah izin pemasaran dari Kemtan sudah keluar.

Perusahaan telah membangun kebun induk kelapa sawit Dura seluas 276 hektare dan 287 hektare "test crosses" yang berlokasi di Kisaran.

Dasar pembangunan "Bakrie Seed Garden" merujuk kebijakan Mentan bahwa benih kelapa sawit unggul sebanyak mungkin harus dihasilkan oleh perusahaan pembenihan dalam negeri.

Pewarta: Ahmad Wijaya

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014