Beijing (Antara Kalbar) - China meluncurkan satelit pemantau guna memaksimalkan pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang di sekitar wilayah Vietnam saat penerbangan Kuala Lumpur-Beijing pada Sabtu (8/3).
Situs Angkatan Bersenjata China Selasa, menyebutkan Pusat Pengawasan dan Pengendalian Satelit Citic Xi'an telah meluncurkan satelit guna memantau kondisi cuaca, komunikasi dan beragam aspek lainnya untuk memaksimalkan pencarian MH370 yang membawa 239 orang.
Sementara itu tiga hari setelah hilangnya pesawat, lima kapal perang China antara lain "Mianyang" dan "Jianggangshan" telah tiba di lokasi yang diduga sebagai tempat hilangnya pesawat, di sekitar perairan Vietnam.
"Mianyang" dan kapal patroli maritim kepolisian China "3411" telah melakukan penyusuran hingga area 5.500 kilometer persegi, kata Kapten Mianyang Zhang Yu, dalam laporan singkatnya.
Selain kapal-kapal perang, China juga mengerahkan kapal-kapal patroli maritim kepolisiannya, dan kapal patroli Kementerian Transportasi.
Jika masih diperlukan, China telah menyiapkan armadanya yang lain.
Hingga saat ini tercatat sembilan negara, termasuk Indonesia, yang terlibat dalam pencarian pesawat B777-200 milik maskapai Malaysia Airlines.
Tercatat sekitar 40 kapal perang dan 34 pesawat serta helikopter, terlibat dalam misi pencarian pesawat yang membawa 154 warga negara China, tujuh warga negara Indonesia dan 12 warga negara lain tersebut.
Pihak Administrasi Penerbangan Sipil China meminta Pemerintah Malaysia untuk berupaya lebih keras dalam penanganan insiden tersebut, termasuk lebih mengintensifkan komunikasi dengan pihak terkait di China.
"Komunikasi yang efektif dan transparan, serta upaya yang lebih dari Pemerintah Malaysia sangat kami harapkan," kata Wakil Direktur Administrasi Penerbangan Sipil China Xia Xinghua dalam pertemuan dengan wakil Malaysia Airlines di Beijing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
Situs Angkatan Bersenjata China Selasa, menyebutkan Pusat Pengawasan dan Pengendalian Satelit Citic Xi'an telah meluncurkan satelit guna memantau kondisi cuaca, komunikasi dan beragam aspek lainnya untuk memaksimalkan pencarian MH370 yang membawa 239 orang.
Sementara itu tiga hari setelah hilangnya pesawat, lima kapal perang China antara lain "Mianyang" dan "Jianggangshan" telah tiba di lokasi yang diduga sebagai tempat hilangnya pesawat, di sekitar perairan Vietnam.
"Mianyang" dan kapal patroli maritim kepolisian China "3411" telah melakukan penyusuran hingga area 5.500 kilometer persegi, kata Kapten Mianyang Zhang Yu, dalam laporan singkatnya.
Selain kapal-kapal perang, China juga mengerahkan kapal-kapal patroli maritim kepolisiannya, dan kapal patroli Kementerian Transportasi.
Jika masih diperlukan, China telah menyiapkan armadanya yang lain.
Hingga saat ini tercatat sembilan negara, termasuk Indonesia, yang terlibat dalam pencarian pesawat B777-200 milik maskapai Malaysia Airlines.
Tercatat sekitar 40 kapal perang dan 34 pesawat serta helikopter, terlibat dalam misi pencarian pesawat yang membawa 154 warga negara China, tujuh warga negara Indonesia dan 12 warga negara lain tersebut.
Pihak Administrasi Penerbangan Sipil China meminta Pemerintah Malaysia untuk berupaya lebih keras dalam penanganan insiden tersebut, termasuk lebih mengintensifkan komunikasi dengan pihak terkait di China.
"Komunikasi yang efektif dan transparan, serta upaya yang lebih dari Pemerintah Malaysia sangat kami harapkan," kata Wakil Direktur Administrasi Penerbangan Sipil China Xia Xinghua dalam pertemuan dengan wakil Malaysia Airlines di Beijing.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014