Jakarta (Antara Kalbar) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi merekomendasikan Kalimantan Barat sebagai salah satu dari 9 lokasi pos pelaksanaan Teknologi modifikasi cuaca (TMC) sebagai antisipasi kabut asap.

Ke-9 pos pelaksanaan TMC tersebut, yakni Riau, Jambi, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

BPPT merekomendasikan pembasahan lahan gambut sebagai antisipasi kabut asap dari Mei hingga Agustus 2014.

"Kita rekomendasikan pembuatan sembilan pos antisipasi kabut asap yang mungkin dapat terjadi pada Mei hingga Agustus 2014. Puncaknya diperkirakan Agustus, dan akan kering sekali," kata Kepala UPT Hujan Buatan BPPT Heru F Widodo dalam keterangan pers di  Kementerian Riset dan Teknologi (Kemristek), Jakarta, Rabu.

Ia memperkirakan pada April 2014 kemungkinan titik api masih akan muncul di beberapa provinsi karena itu pengendalian dengan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) masih perlu dilakukan, meski pada bulan tersebut pembentukan awan masih akan terjadi.

Selain untuk mengatasi titik-titik api yang mungkin masih akan muncul di sejumlah tempat, ia mengatakan antisipasi musim kemarau yang dapat bergerak ke El Nino diperlukan agar tidak berlanjut menjadi krisis air, krisis energi, dan krisis pangan.

Rekomendasi sembilan pos pelaksanaan TMC sebagai antisipasi kabut asap tersebut diusulkan di Riau, Jambi, Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan.

"BPPT juga mengusulkan untuk dibuat beberapa embung di Provinsi Riau, ini untuk keperluan water bombing dengan helikopter jika kabut asap terjadi lagi," ujar dia.

Kepala Bidang Pemodelan Atmosfer Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN) Didi Satiadi mengatakan Bulan April merupakan masa pancaroba.

Masyarakat pun, menurut dia, perlu mulai melakukan antisipasi kekeringan karena hujan terakhir terjadi pada Bulan April, dan Juni akan menjadi sangat kering.

 (V002/B.S. Hadi)

Pewarta: Virna P Setyorini

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014