Jakarta (Antara Kalbar) - Menteri Agama Suryadharma Ali menegaskan program tabungan umrah yang digagas Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) tidak akan mematikan biro perjalanan (travel), tetapi dimaksudkan untuk melindungi jamaah dari penipuan.  
   
Esensinya, menjaga keselamatan uang jemaah yang punya animo untuk melaksanakan ibadah umrah, kata Suryadharma Ali saat memberi sambutan pada peluncuran (lauching) web Ditjen PHU, Siskohat Generasi Kedua, Diretori Haji Khusus dan Umrah 2014, dan Tabung Umrah di Jakarta, Kamis.

Menag mengatakan, Tabung Umrah tersebut akan dibuka di 17 bank syariah Bank Penerima Setoran (BPS). Ke-17 BPS tersebut juga sudah ditetapkan sebagai penerima setoran awal dana haji.

Dengan cara itu, lanjut dia, dimaksudkan agar masyarakat Muslim lebih terangsang untuk melaksanakan umrah. Setiap tahun Jemaah yang punya minat umrah sekitar 500 ribu orang dan ini potensial sebagai untuk menjalankan wisata religius.

Ketimbang melaksanakan wisata yang sifatnya hedonisme, glamor dan hura-hura, menurut Menteri Agama, tentu akan lebih baik diarahkan untuk melaksanakan wisata religius.

"Kita pindahkan wisata ke Mekkah dan Madinah. Ini akan berdampak pada perbaikan akhlak bagi anak," ia menjelaskan.

Jadi, wisata religius ini diharapkan dapat menyertakan semua lapisan masyarakat. Termasuk anak usia dini.  "Daripada wisata ke Hongkong," ia menambahkan.

Program Tabung Haji, lanjut Menag, tidak akan mengganggu pihak swasta sebagai penyelenggara ibadah umrah. Jika jemaah menabung dengan atas nama rekening Menteri Agama, ke depan untuk pelaksanaannya tetap diserahkan kepada swasta. Pemerintah hanya menghimpun dana dan melindungi uang umat Muslim yang hendak melaksanakan umrah.    
   
Adapun jika ada bunga bank, itu tetap menjadi hak Jemaah. Ke depan, pelaksanaan umrah melalui Tabung Umrah itu akan dibuat kelas per kelas, sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. Bagaimana pengaturannya, menurut dia, akan diatur kemudian.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014