Bandung (ANTARA) - Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FKKBIHU) Jawa Barat menilai penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 mengalami peningkatan pelayanan yang sangat signifikan pada jamaah haji yang memiliki jumlah terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Menurut Ketua FKKBIHU Jawa Barat, KH Sunidja, penyelenggaraan haji 2024 sangat sukses dalam memberikan pelayanan yang dibuktikan dengan inovasi yang menjadi kebijakan Kementerian Agama dengan menyentuh berbagai kebutuhan jamaah haji termasuk asal Jawa Barat yang tahun ini ada sebanyak 40.594 orang dan sekitar 20 persennya adalah lansia.
"Kebijakan inovasi Kementerian Agama tidak hanya menyasar pada satu titik saja, tetapi dimulai dari pendaftaran jamaah haji sampai pada proses perjalanan menunaikan ibadah haji," kata Sunidja dalam keterangan di Bandung, Sabtu.
Dia menerangkan proses pendaftaran haji tahun ini sangat mudah dan efisien, jamaah bisa mendaftar secara daring melalui aplikasi resmi yang disediakan oleh Kementerian Agama, dengan petunjuk pendaftarannya sangat jelas, dan setiap langkahnya terstruktur dengan baik.
"Setelah mendaftar, jamaah mendapatkan konfirmasi dan jadwal keberangkatan dengan cepat. Proses administrasi seperti pengurusan visa dan kesehatan juga berjalan lancar, berkat bantuan dari petugas yang sangat informatif dan membantu," ujar Sundija.
Sunidja melanjutkan, Kementerian Agama juga mempersiapkan para jamaah haji dengan bimbingan manasik haji, dari mulai tingkat provinsi sampai pada tingkat kecamatan.
"Materi bimbingan manasik haji yang telah disiapkan oleh Kementerian Agama pun bukan hanya mengenai ibadah ritual perhajian, tetapi juga pengetahuan dan wawasan umum yang perlu diketahui oleh para jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji. Hal ini bertujuan agar para jemaah haji sangat siap untuk melaksanakan ibadah haji," ujar Sunidja.
Pelayanan dalam proses pemberangkatan jamaah haji juga, kata Sunidja, sangat cepat, ramah dan tanggap, seperti di Embarkasi Bekasi dan Indramayu yang tidak ada seremonial melelahkan, sehingga jamaah haji dapat langsung beristirahat, ditambah layanan koper jamaah haji yang langsung diantarkan ke kamar jamaah.
"Kemudahan ini juga dapat dirasakan pada saat boarding keberangkatan di bandara. Apalagi jamaah haji Jawa Barat JKS sudah dapat menikmati layanan fast track sehingga jamaah haji dapat langsung diberangkatkan tanpa menunggu lama," ujar Sunidja.
Di tanah suci, lanjut dia, jamaah haji telah disiapkan akomodasi hotel yang sangat nyaman dan dekat dengan Masjidil Haram, sehingga memudahkan jamaah dalam melaksanakan ibadah, termasuk di Madinah, dengan fasilitas tempat tidur, pendingin udara, kamar mandi, pelayanan staf hotel dan Wifi untuk tetap terhubung dengan keluarga, yang kesemuanya baik.
Untuk pelaksanaan Armuzna, ia juga mengapresiasi adanya inovasi terbaru yang menjadi kebijakan Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan prima kepada jamaah haji lansia, yaitu Kebijakan Skema Murur yang memberikan fleksibilitas dan kemudahan cukup baik bagi jamaah, terutama jamaah lansia, jamaah yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau keterbatasan fisik.
Bahkan, Sunidja menilai bahwa manfaat dari skema murur ini tidak hanya dirasakan oleh jamaah haji lansia dan yang memiliki keterbatasan, namun dapat mengurangi kepadatan di muzdalifah dan penempatan jamaah haji di Mina pun dapat dilakukan dengan baik.
"Kelancaran pada fase Armuzna ini juga berdampak pada lempar jumrah di Jamarat sehingga dapat dilaksanakan dengan tertib. Para petugas PPIH Arab Saudi dengan sigap berjaga untuk mengarahkan dan mengatur para jamaah haji. Bahkan petugas-petugas kesehatan dan linjam sangat sigap membantu jamaah haji," ucap Sunidja.
Soal katering untuk jamaah haji, baik makanan dan minuman bervariasi, enak, serta membantu meningkatkan stamina untuk menjalankan ibadah haji.
Peningkatan pelayanan juga terasa dalam transportasi, yakni Bus Sholawat yang tersedia dengan frekuensi cukup tinggi, sehingga jamaah tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan transportasi ke Masjidil Haram.
"Pelayanan jamaah haji yang dinilai sangat baik, ini juga sampai pada proses pemulangan jamaah haji. Para petugas haji dengan sigap dan cepat membantu para jamaah haji dari mulai mengurus proses imigrasi, koper bagasi, dan sampai tiba di tanah air," ujarnya.
Namun demikian, penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 ini juga perlu dilakukan beberapa evaluasi, mulai dari skema murur yang harus diteruskan kembali dengan peningkatan pelayanannya, kemudian pengaturan waktu dan lalu lintas jamaah yang tepat dan terkoordinasi agar tak terjadi penumpukan jamaah di satu titik serta tidak terjadi kebingungan.
"Edukasi dan sosialisasi mengenai tatacara pelaksanaan murur harus lebih ditingkatkan agar prosedurnya dipahami dengan benar. Kemudian fasilitas toilet yang selalu mengantri dan penuh terutama diwaktu-waktu pelaksanaan shalat, diharapkan ada solusi mungkin penambahan atau pengaturan waktu yang lebih efektif," katanya.
Ia berharap dengan adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, maka di tahun depan pelayanan penyelenggaraan ibadah Haji harus terus ditingkatkan, sehingga jemaah haji dapat terlayani dengan baik dan lancar dalam menunaikan ibadah hajinya.
Diketahui, penyelenggaraan ibadah haji tahun 1445H/2024M untuk Provinsi Jawa Barat dilaksanakan melalui 2 embarkasi yaitu Embarkasi/Debarkasi Jakarta Bekasi dan Embarkasi/Debarkasi Indramayu Kertajati.
Pemberangkatan jemaah haji Jawa Barat dimulai dari tanggal 11 Mei sampai dengan 11 Juni 2024, sedangkan untuk pemulangan jemaah haji Jawa Barat dimulai dari tanggal 21 Juni sampai dengan 22 Juli 2024 yang terbagi dalam 93 kelompok terbang (Kloter) JKS dan KJT.
Penyelenggaraan Haji 2024 alami peningkatan signifikan
Sabtu, 20 Juli 2024 22:07 WIB