Riyadh (Antara/AFP) - Arab Saudi telah mengganti kepala intelijen Pangeran Bandar bin Sultan, orang penting  kerajaan dalam menyulut konflik Suriah, dengan alasan "atas permintaannya sendiri", kata kantor berita resmi SPA  Selasa.

Dalam sebuah dekrit kerajaan, pejabat berpengaruh kuat itu "dibebaskan dari posisinya ... atas permintaan sendiri" dan digantikan oleh wakilnya, Yousef al-Idrissi.

Bandar, mantan duta besar untuk Amerika Serikat, secara luas dianggap sebagai perantara kekuasaan paling berpengaruh di Timur Tengah.

Tetapi veteran intelijen tertinggi itu pergi ke luar negeri selama beberapa bulan untuk alasan kesehatan, namun para diplomat mengatakan dia telah menyarankan  upaya-upaya Saudi mendukung pemberontak  melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Mereka mengatakan berkas sudah ditransfer ke menteri dalam negeri, Pangeran Mohammed bin Nayef, yang menumpas Al-Qaida setelah gelombang serangan mematikan di negara Teluk antara tahun 2003-2006.

Manajemen Bandar  dalam aksinya di Suriah telah memicu kritik Amerika, kata para diplomat.

Pangeran sendiri mencela Washington atas keputusan untuk yang tidak ikut campur tangan secara militer di Suriah, dan mencegah sekutu-sekutunya dari kaum pemberontak dan kelompok Al Qaida untuk mendapatkan senjata yang sangat dibutuhkan,  kata para  diplomat.

Media yang dikekola rezim Suriah dan sekutunya di Lebanon telah berulangkali mengecam Bandar, menuduhnya mendukung pemberontak  kaum garis keras Sunni Takfiri di Suriah.

Pewarta:

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014