Sintang (Antara Kalbar)  - Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sintang mengalami peningkatan yang signifikan. Peningkatan ini membuat Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang mengeluarkan status siaga satu DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sintang, Marcus Gatot Budi menyampaikan hingga minggu ke 17 ini, jumlah DBD di Kabupaten Sintang mencapai 50 kasus.

“Semua kecamatan sudah ada kasus DBD-nya,” ungkapnya.

Dia mengatakan di minggu ke 17, terjadi penambahan 4 kasus DBB. Penambahan tersebut terjadi di Kecamatan Sintang yaitu di Sungai Durian sebanyak 3 kasus dan satu kasus di Tanjung Puri. Ia kuatir tahun ini kasus DBD bisa seperti di tahun 2009 lalu. “Tapi kami belum tetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB) untuk DBD ini,” katanya.

Marcus menyatakan pihaknya terus memantau peningkatan kasus DBD dan meminta masyarakat turut waspada. “Kembali kami himbau masyarakat jangan menganggap enteng jika ada sanak keluarganya yang terkena demam terutama anak balita,” tegasnya.

Ia mengaku khawatir DBD di tahun ini akan mengulang terjadinya siklus lima tahunan dimana tahun 2009 lalu kasus DBD di Kabupaten Sintang mencapai 500 an kasus dengan 8 orang meninggal dunia.

“Mudah-mudahan tahun ini tidak ada korban jiwa dalam kasus DBD,” harapnya.

Dia mengatakan pihaknya juga sudah bekerja sama dengan perguruan tinggi di bidang kesehatan untuk melakukan abatesasi permukiman warga. Namun sayang, sebagian masyarakat masih menganggap abatesasi bisa mengganggu kesehatan tubuh. “Dijamin, abatesasi itu tidak akan merusak kesehatan tubuh karena itu saya minta masyarakat proaktif,” pintanya.

Dia menjelaskan abatesasi ini cukup ampuh mencegah jentik nyamuk berkembangbiak di tempat-tempat penampungan air. “Paling tidak abatesasi bisa bertahan selama 3 bulan untuk mencegah jentik nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak,” jelasnya.

Marcus menjelaskan  secara umum trend grafik kasus DBD pada tahun ini juga telah  melebihi trend  maksimal grafik kasus DBD pada tahun-tahun sebelumnya.

"Trend grafiknya kami lihat melebihi trend maksimal,” ungkapnya.

Pewarta: Faiz

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014