Surabaya (Antara Kalbar) - Ratusan Pekerja Seks Komersial (PSK), mucikari dan beberapa warga di kawasan lokalisasi Dolly yang tergabung dalam Forum Pekerja Lokalisasi (FPL), Kamis, merayakan Hari Buruh Internasional, 1 Mei dengan menggelar aksi di sejumlah jalan protokol.
Sebelum memulai aksi, mereka membaca Pancasila dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dengan membentangkan poster yang bertuliskan "Perjuangan Rakyat Tak Pernah Mati".
Para pendemo menggelar aksi long march dimulai dari lokalisasi Dolly menuju Jalan Makam Kembang Kuning, Jalan Raya Darmo, dan berakhir di Jalan Gubernur Suryo, depan Gedung Negara Grahadi. Mereka bergabung dengan sejumlah buruh yang menggelar aksi demo Hari Buruh.
Salah satu peserta aksi, Teguh mengatakan aksi ini adalah bentuk penolakkan penutupan lokalisasi Dolly oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Dia menilai, penutupan terlalu dipaksakan karena masyarakat sekitar lokalalisasi belum siap.
"Sebagian besar masyarakat di sekitar Dolly menggantungkan hidupnya dari Dolly. Mulai dari membuka warung, bisnis laundry, toko pracangan, jasa parkir dan beberapa jenis pekerjaan lainnya," katanya.
Ia mengatakan bahwa pemerintah mengadakan pelatihan untuk PSK, mucikari dan warga. Tapi, waktunya hanya tiga hari. "Ini sangat tidak efektif," katanya disela-sela aksi.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014