Pontianak (Antara Kalbar) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Barat mencatat indeks tendesi konsumen (ITK) pada triwulan I tahun 2014 sebesar 114,80 artinya kondisi ekonomi dari sisi konsumen dikategorikan baik.
"Ekonomi konsumen membaik terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar 103,60, dan konsumsi makanan dan bukan makanan sebesar 126,87," kata Kepala BPS Kalbar Badar di Pontianak, Senin.
Badar menjelaskan, ITK Kalbar se-Kalimantan berada di peringkat kedua diantara provinsi di Kalimantan, dan berada di urutan ke-7 tertinggi di Indonesia.
ITK tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar 123,50, dan diikuti Kaltim sebesar 122,22, dan Provinsi Banten 119,81.
BPS Kalbar mencatat, pertumbuhan ekonomi Kalbar yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto pada triwulan I/2014 mencapai 4,69 persen.
"Perekonomian Kalbar yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I/2014 mencapai Rp22,48 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp9,09 triliun," kata Badar.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan I/2014 dibandingkan triwulan IV/2013, yang diukur dari PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami penurunan pertumbuhan minus 4,65 persen (q to q). Penurunan pertumbuhan tertinggi dialami sektor jasa-jasa, dan sektor pertambangan-penggalian, serta sektor konstruksi. Sementara sektor yang masih tumbuh positif, yakni sektor pertanian yang tumbuh 8,08 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Kalbar sebesar 4,69 persen, karena semua sektor mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan-penggalian. Pertumbuhan tertinggi sektor konstruksi 7,58 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,70 persen, dan sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 5,40 persen," ungkap Badar.
Menurut Badar, struktur PDRB Kalbar triwulan I 2014 masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 25,02 persen, disusul sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 23,00 persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 15,74 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi (y on y) terjadi pada komponen lembaga swasta nirlaba sebesar 24,99 persen, dan komponen impor 14,61 persen. Kemudian konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan PMTB masing-masing tumbuh sebesar 10,51 persen, 66 persen, dan sebesar 9,87 persen.
Dalam kesempatan itu, Badar menambahkan, struktur ekonomi Kalbar triwulan I/2014 masih didominasi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 52,70 persen, kemudian PMTB memiliki kontribusi sebesar 26,83 persen.
Komponen ekspor dan impor memberikan kontribusi masing-masing sebesar 23,72 persen, dan 22,56 persen. Di sisi lain kontribusi untuk dua komponen penggunaan yang lain, yakni konsumsi pemerintah, dan konsumsi swasta nirlaba memiliki komposisi sebesar 17,37 persen, dan 1,02 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Ekonomi konsumen membaik terutama didorong oleh peningkatan pendapatan rumah tangga sebesar 103,60, dan konsumsi makanan dan bukan makanan sebesar 126,87," kata Kepala BPS Kalbar Badar di Pontianak, Senin.
Badar menjelaskan, ITK Kalbar se-Kalimantan berada di peringkat kedua diantara provinsi di Kalimantan, dan berada di urutan ke-7 tertinggi di Indonesia.
ITK tertinggi terjadi di Provinsi Bali sebesar 123,50, dan diikuti Kaltim sebesar 122,22, dan Provinsi Banten 119,81.
BPS Kalbar mencatat, pertumbuhan ekonomi Kalbar yang diukur berdasarkan besaran produk domestik regional bruto pada triwulan I/2014 mencapai 4,69 persen.
"Perekonomian Kalbar yang diukur berdasarkan besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan I/2014 mencapai Rp22,48 triliun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan 2000 mencapai Rp9,09 triliun," kata Badar.
Sementara itu pertumbuhan ekonomi Kalbar pada triwulan I/2014 dibandingkan triwulan IV/2013, yang diukur dari PDRB atas dasar harga konstan 2000 mengalami penurunan pertumbuhan minus 4,65 persen (q to q). Penurunan pertumbuhan tertinggi dialami sektor jasa-jasa, dan sektor pertambangan-penggalian, serta sektor konstruksi. Sementara sektor yang masih tumbuh positif, yakni sektor pertanian yang tumbuh 8,08 persen.
"Pertumbuhan ekonomi Kalbar sebesar 4,69 persen, karena semua sektor mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pertambangan-penggalian. Pertumbuhan tertinggi sektor konstruksi 7,58 persen, sektor perdagangan-hotel-restoran 5,70 persen, dan sektor pengangkutan-komunikasi sebesar 5,40 persen," ungkap Badar.
Menurut Badar, struktur PDRB Kalbar triwulan I 2014 masih didominasi oleh sektor pertanian sebesar 25,02 persen, disusul sektor perdagangan-hotel-restoran sebesar 23,00 persen, dan sektor industri pengolahan sebesar 15,74 persen.
Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi (y on y) terjadi pada komponen lembaga swasta nirlaba sebesar 24,99 persen, dan komponen impor 14,61 persen. Kemudian konsumsi pemerintah, konsumsi rumah tangga, dan PMTB masing-masing tumbuh sebesar 10,51 persen, 66 persen, dan sebesar 9,87 persen.
Dalam kesempatan itu, Badar menambahkan, struktur ekonomi Kalbar triwulan I/2014 masih didominasi pada pengeluaran konsumsi rumah tangga sebesar 52,70 persen, kemudian PMTB memiliki kontribusi sebesar 26,83 persen.
Komponen ekspor dan impor memberikan kontribusi masing-masing sebesar 23,72 persen, dan 22,56 persen. Di sisi lain kontribusi untuk dua komponen penggunaan yang lain, yakni konsumsi pemerintah, dan konsumsi swasta nirlaba memiliki komposisi sebesar 17,37 persen, dan 1,02 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014