Sungai Raya (Antara Kalbar) - Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat membongkar 24 lapak yang dibangun pedagang kaki lima (PKL) di sepanjang jalan Soekarno-Hatta, Kecamatan Sungai Raya.

"Pembongkaran lapak ini kita lakukan karena mengganggu ketertiban umum dan merusak estetika. Sebelumnya kita sudah tiga kali melayangkan Surat Peringatan kepada para PKL yang ada di sepanjang jalan ini, karena mereka masih tidak mau membongkar lapaknya, jadi terpaksa kita yang membongkarnya," kata Kepala Satpol PP Kubu Raya, Andi Hastriadi di Sungai Raya, Kamis.

Menurutnya, dari data jumlah lapak yang ada mulai dari simpang Polda Kalbar sampai Kantor DPRD Kubu Raya sebanyak 24 buah semuanya ilegal. Beruntung saat melakukan pembongkaran tidak ada perlawanan dari PKL, bahkan sebagian besar lapak tersebut kosong ditinggal pemiliknya.

Andi Hastriadi mengatakan pembongkaran paksa yang dilakukan pihaknya itu merupakan salah satu bentuk penertiban bagi PKL liar yang beroperasi di sekitar jalan-jalan utama yang memang dilarang untuk berjualan atau membangun lapak.

"Sebelumnya kita sudah memberikan peringatan bagi para PKL itu, namun peringatan yang diberikan tak diindahkan makanya hari ini kita bongkar paksa. Pada razia terhadap sejumlah lapak milik PKL kali ini juga dibantu oleh sejumlah personil TNI dan Polri," tuturnya.

Sejumlah PKL yang berada di sekitar lokasi pembongkaran tampak pasrah melihat puluhan para personil Satpol PP membongkar paksa lapak liar milik mereka kemudian mengangkutnya ke dalam truk dan pikap yang telah disediakan.

"Sebenarnya masih banyak lagi PKL yang membangun di sejumah tempat yang dilarang, Cuma karena jumlahnya cukup banyak proses peringatan hingga eksekusi pembongkaran terhadap lapak-lapak liar itu akan kita lakukan secara bertahap," katanya.

Setelah di sekitar kawasan simpang lampu merah polda, kata dia ke depan pihaknya juga akan menyasar sejumlah bangunan PKL liar yang ada di Sungai Raya Dalam dan sekitarnya.

"Dalam waktu dekat, kita akan kembali melakukan penertiban di daerah sana," kata Andi.

(KR-RDO/N005)

Pewarta: Rendra Oxtora

Editor : Nurul Hayat


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014