Pontianak (Antara Kalbar) - Kepala Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Barat Jakius Sinyor mengungkapkan penyelesaian Jembatan Tayan kemungkinan lebih cepat dibanding target semula pada tahun 2015.
"Kalau melihat laporan pengerjaannya, akhir tahun ini kemungkinan dapat selesai," kata Jakius Sinyor saat dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, target semula pembangunan jembatan yang masuk dalam Trans Kalimantan Poros Selatan itu akan selesai dibangun pada Maret 2015.
"Sekarang sudah 60 persen, jadi tinggal sedikit lagi yang belum," katanya.
Ia menambahkan, kalau melihat seluruh material yang sudah tiba dari Tiongkok, proses pemasangan akan lebih cepat. Rencana pembangunan Jembatan Tayan sudah dimulai sejak tahun 2004.
"Untuk pembebasan lahan, dimulai dua tahun sejak 2009 sampai 2011," kata dia.
Lahan yang dibebaskan, sekitar 26,2 hektare, sedangkan untuk bangunan 1.818 meter persegi, tanam tumbuh 92.718 pohon, dengan total dana Rp10,6 miliar. Sementara dana untuk pembangunan jembatan sebesar Rp740 miliar.
Jembatan tersebut mempunyai panjang 1.420 meter terletak di Kabupaten Sanggau.
Masa pembangunan diperkirakan semula lama 30 bulan mulai September 2012. Pembangunan Jembatan Tayan digarap oleh konsorsium China Road and Bridge Coorporation dan PT Wijaya Karya. Konsorsium itu menang tender per November 2011 lalu.
Persentase pendanaan proyek tersebut, yakni 90 persen dana pinjaman dari China, yang didukung dana penyertaan dari APBN sebesar 10 persen.
Jembatan tersebut akan menghubungkan Kota Tayan dengan Piasak, Kabupaten Sanggau. Saat ini, lalu lintas kendaraan dilayani oleh kapal ferry yang dioperasikan PT ASDP.
Jembatan Tayan melintasi Sungai Kapuas melalui Pulau Tayan yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Provinsi Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014
"Kalau melihat laporan pengerjaannya, akhir tahun ini kemungkinan dapat selesai," kata Jakius Sinyor saat dihubungi di Pontianak, Minggu.
Ia melanjutkan, target semula pembangunan jembatan yang masuk dalam Trans Kalimantan Poros Selatan itu akan selesai dibangun pada Maret 2015.
"Sekarang sudah 60 persen, jadi tinggal sedikit lagi yang belum," katanya.
Ia menambahkan, kalau melihat seluruh material yang sudah tiba dari Tiongkok, proses pemasangan akan lebih cepat. Rencana pembangunan Jembatan Tayan sudah dimulai sejak tahun 2004.
"Untuk pembebasan lahan, dimulai dua tahun sejak 2009 sampai 2011," kata dia.
Lahan yang dibebaskan, sekitar 26,2 hektare, sedangkan untuk bangunan 1.818 meter persegi, tanam tumbuh 92.718 pohon, dengan total dana Rp10,6 miliar. Sementara dana untuk pembangunan jembatan sebesar Rp740 miliar.
Jembatan tersebut mempunyai panjang 1.420 meter terletak di Kabupaten Sanggau.
Masa pembangunan diperkirakan semula lama 30 bulan mulai September 2012. Pembangunan Jembatan Tayan digarap oleh konsorsium China Road and Bridge Coorporation dan PT Wijaya Karya. Konsorsium itu menang tender per November 2011 lalu.
Persentase pendanaan proyek tersebut, yakni 90 persen dana pinjaman dari China, yang didukung dana penyertaan dari APBN sebesar 10 persen.
Jembatan tersebut akan menghubungkan Kota Tayan dengan Piasak, Kabupaten Sanggau. Saat ini, lalu lintas kendaraan dilayani oleh kapal ferry yang dioperasikan PT ASDP.
Jembatan Tayan melintasi Sungai Kapuas melalui Pulau Tayan yang diharapkan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat Provinsi Kalbar.
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014