Ngabang (Antara Kalbar) - Institusi pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA, MA dan Sekolah Tinggi di Ngabang Kabupaten Landak mengirimkan guru mata pelajaran muatan lokal (Mulok) guna mengikuti pelantihan cara budi daya ikan tawar.

"Kami berikan pelatihan bagaimana cara pembibitan hingga pembesaran ikan air tawar. Ikan mas, nila dan lele," kata Ketua Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan dan Perikanan (P2MKP) UPR Babanto Ngabang, Jaidu,  Rabu (21/5).

Pelatihan budidaya ikan itu  digelar secara mandiri dan difasilitasi oleh Balai Diklat Perikanan Tegal. Menghadirkan nara sumber dari Balai Budidaya Ikan Sentral (BBIS) Anjongan Kabupaten Mempawah.

"Kami berharap setelah para sekolah dan lembaga pendidikan sudah mendapatkan pendidikan budi daya ikan bisa menularkan kepada anak didiknya. Sehingga bisa memiliki ketrampilan mengembangkan potensi lahan di Landak ini untuk memelihara ikan," ungkap Jaidu.

Menurut Jaidu, pihaknya selama ini sudah banyak memberikan pelatihan kepada masyarakat dan kelompok budidaya ikan dengan gratis. Karena UPR Babanto sendiri sudah lama didirikan dan tempat belajar masyarakat.

"Kami terus banyak melakukan pelatihan-pelatihan pembibitan dan pembesaran ikan dengan berbagai teknologi yang ada. Tujuannya agar bisa bermanfaat bagi masyarakat dalam pengembangan budi daya ikan air tawar," ungkap Jaidu.

Petugas dari BBIS Anjongan Turno yang menjadi nara sumber dalam pelatihan itu mengatakan, masyarakat di Kalimantan Barat diakuinya memang masih kurang melakukan pengembangan budidaya ikan. Padahal lahan cukup luas bahkan di perkarangan rumah masyarakat banyak lahan kosong.

"Memang lain di Jawa, di sana kerjaan cukup antusias dalam budidaya ikan. Karena mencari pasar dan teknologi gampang, sehingga untung Rp.5000 saja dikerjakan. Karena memang mencari pekerjaan di sana sulit," ungkap Turno membandingkan perkembangan budidaya ikan air tawar yang dilakukan masyarakat.

Di Kalbar seperti di Kabupaten Landak, misalnya ada kerjaan untung Rp.5000 saja apakah mau? Nah itulah, karena masyarakat masih banyak alternatif lain untuk menjadikan pekerjaan seperti banyaknya perkebunan karet dan sawit.

"Sehingga budidaya ikan jika ada memang hanya untuk pekerjaan sampingan dan hanya untuk sekedar hobi. Bukan untuk pengembangan sebagai pekerjaan utama yang berkembang besar," ujar Turno.

Ia berharap, masyarakat yang sudah mendapatkan ilmu dari bagaimana cara budidaya ikan mulai dari pembibitan dan pembesaran. Agar bisa dikembangkan kepada masyarakat.

"Mari kita konsumsi ikan yang sangat banyak manfaatnya. Ikan memberikan berbagai manfaat kesehatan dari otak hingga jantung," kata Turno.

Seperti diketahui, untuk mendapatkan manfaat dari ikan secara maksimal, Departemen Pertanian Amerika Serikat (United States Department of Agriculture atau USDA) merekomendasikan makan delapan ons ikan setiap pekan. Cara mudah mendapatkan semua manfaat ikan dengan mengganti dua porsi daging setiap pekan dengan ikan.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014