Ngabang (Antara Kalbar)  - Menjelang Ramadhan atau bulan puasa harga barang mulai naik, salah satunya ayam potong. Masyarakat di Landak mengeluh kenaikan harga barang ini tidak dibarengi kenaikan harga karet.

"Barang memang sudah dua pekan ini semua naik. Saya aja jual ayam potong sebelumnya Rp.28 ribu per kilogram, sekarang kami jual Rp.35 ribu, bahkan ada yang jual sampai Rp.40 ribu," tutur Rudi Hartono seorang pedagang ayam potong di pasar rakyat Ngabang, Rabu (4/6).

Rudi mengaku dengan naiknya sejumlah harga barang kebutuhan pokok. Berdampak dengan daya beli masyarakat. Apalagi dengan harga karet murah, pembeli juga tidak banyak belanja dan dikurangi.

"Memang sich hukum pasar, setiap mau puasa atau lebaran harga pasti naik. Tapi tidak diimbangi dengan pendapatan masyarakat seperti harga karet sebagai mata pencaharian," kata Rudi.

Sementara harga daging sapi segar masih bertahan Rp130 ribu per kilogram. Harga telur ayam mengalami kenaikan dari Rp.1100 per butir naik menjadi Rp.1300. Bawang merah mencapai Rp.40 ribu per kilogram, bawang putih Rp.18 ribu sampai Rp.20 ribu. Sedangkan cabe rawit mengalami penurunan drastis dari Rp.100 ribu lebih sekarang hanya Rp.20 ribu per kilogramnya.

Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoprindag) Landak Marius Baneng mengatakan, para pedagang diharapkan jangan menaikan harga barang yang melebihi kewajaran. Jangan memanfaatkan momen menjelang Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri dengan seenaknya menaikan harga.

"Karena nanti yang dirugikan adalah konsumen, jadi jual dengan sesuai harga dan keuntungan sewajar jangan dimanfaatkan alasan barang naik tinggi akibat Ramadan," tegas Marius.

Marius menghimbau juga kepada masyarakat berkenaan menjelang Ramadan yang tidak sampai sebulan lagi. Para pedagang pasar juadah agar bisa ditata dengan tertib.

"Memang pemerintah tidak mengatur dan memberi lokasi khusus. Tapi masyarakat yang membuat lapak jualan agar tertib jangan mengganggu fasilitas umum," tegas Marius.

Pewarta: Kundori

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Barat 2014